Hal serupa juga dilakukan Anto, seorang karyawan Kafe Pelangi yang terletak tak jauh dari lokasi ledakan.
Bersama teman-temannya, Anto langsung berlari ke lokasi karena melihat ada banyak korban terluka.
“Lumayan banyak warga di lokasi. Penanganan pertama sebelum datang petugas itu sekitar 20 menit. Saya suruh teman bawa korban ke RS Pelamonia. Warga spontan datang memberi bantuan. Banyak orang yang terkena serpihan itu ditolong jaraknya 15 meter dari lokasi kejadian,” jelasnya.
Anto menuturkan, di lokasi kejadian, warga panik setelah mendengar ledakan tersebut.
“Ada tiga orang korban naik motor lalu dibawa ke rumah sakit. Apalagi di jalan-jalan ada kayak daging manusia berserakan. Banyak pecahan-pecahan dari bom. Saya bantu itu ibu yang dalam terluka pada bagian kepala,” katanya.
Baca juga: Sebuah Jembatan Gantung di Aceh Utara Dibakar, Puluhan Besi Dicuri, Kadis PUPR: Keterlaluan Sekali
Anto tak menyangka ledakan di depan gereja itu merupakan bom bunuh diri. Awalnya, ia mengira ledakan itu berasal dari sebuah mobil yang terbakar.
Belakangan, ia mengetahui ledakan itu berasal dari sebuah bom.
“Saya kira mobil terbakar, ternyata ada bilang bom. kemudian, Ibu-ibu itu yang saya lihat terluka bersama tiga orang di situ," kata dia.
Menurutnya, ledakan itu terdengar sangat keras.
"Ledakannya keras sekali. Lokasi ke tempat kerja saya sekitar 50 meter. Masih ada asap waktu saya tiba di lokasi tetapi tidak terlalu tebal asapnya,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.