BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mendukung imbauan pemerintah agar masyarakat tidak pulang kampung atau mudik menjelang hari raya Idul Fitri.
Pria yang menjabat sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional ini menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 yang penularannya masih terbilang tinggi, akan sangat berbahaya untuk masyarakat di pedesaan.
"Saya ini keliling daerah, ke pelosok-pelosok, itu belum ada Covid-19. Belum saya mendengar orang di kampung tertular. Bayangkan kalau mudik. Jadi, saya kira, tidak mudik memang berat sekali, tapi kita harus dukung pemerintah," kata Zulkifli saat ditemui seusai peresmian Zglow Clinic cabang ke-12 di Jalan BKR 118, Cigereleng, Regol, Kota Bandung, Sabtu (27/3/2021).
Baca juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Ganjar Bakal Koordinasi dengan DKI dan Jabar
Lebih lanjut Zulkifli menambahkan, pandemi Covid-19 di Indonesia secara statistik memang menunjukkan adanya penurunan penularan. Namun agar angka penularan tidak kembali tinggi, tidak mudik lebaran dinilainya menjadi solusi tepat.
"Kita sudah membaik, data-data menunjukan penurunan, tapi kan berhati-hati itu lebih penting," tuturnya.
Zulkifli menambahkan, jika Covid-19 menyebar di pedesaan, sudah pasti akan menimbulkan efek negatif terutama dalam hal penanganan medis.
"Nanti kalau sampai desa-desa kena, kasihan. Kalau di kota gampang berobat, pemerintah gampang menjangkau, tapi kalau di daerah kampung, sulit," bebernya.
Zulkifli meminta masyarakat mengindahkan aturan pemerintah untuk tidak melakukan mudik lebaran demi kemaslahatan bersama.
"Kita ikuti, bantu sosialisasi. Ini bukan urusan pemerintah saja, ini urusan kita semua, kalau pemerintah sendiri tidak akan mampu," jelasnya.
Baca juga: Soal Larangan Mudik, Ini Respons Sejumlah Kepala Daerah
Terkait ralat yang dilakukan pemerintah di mana sebelumnya mudik tidak dilarang, Zulkifli mengatakan pemerintah sudah melakukan hal yang benar.
"Menurut saya keputusan itu baik (meralat)," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.