Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menderita Disiksa Majikan di Bahrain, TKW Curhat di Facebook, Minta Tolong Dipulangkan ke Tanah Air

Kompas.com - 27/03/2021, 19:54 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

Keluarga Suryana yang mengetahui postingan tersebut tentu saja panik dan cemas. Kakak kandung Suryana, Sumarni mengatakan adiknya baru bekerja di Bahrain selama 1 bulan.

Sebelumnya, keluarga mengetahui Suryana bekerja di Dubai. Keluarga juga sudah berkomunikasi terakhir kali dengan Suryana, Kamis kemarin. 

"Dia bilang minta tolong daripada meninggal di sini. Biar tidak kuat kerja dipaksa juga kerja oleh majikan,”tutur Sumarni mengutip percakapannya dengan Suryana.

Keluarga berharap pemerintah Indonesia memberi perhatian kepada Suryana dan segera dipulangkan. Apalagi nomor ponsel Suryana sudah tidak bisa dihubungi keluarga.

"Dari tadi pagi kita coba hubungi tapi sudah tidak aktif lagi. Padahal kemarin masih aktif. Mau saya tolong kasihan supaya bisa kembali," pintanya.

Meski pihak keluarga sempat berkomunikasi singkat dengan Suryana melalui telepon secara sembunyi-sembunyi, namun pihak keluarga mengaku belum dapat memastikan kekerasan seperti apa saja yang diterima Suryana dari majikannya.

Kakak Suryana lainnya, Suryani mengatakan, adiknya sempat menelepon beberapa menit menceritakan keadaannya.

"Dia menelepon video call, sembunyi di kolong meja, alasannya takut ketahuan sama majikan. Dia bilang sembunyi di bawah meja, dia minta tolong katanya sesarnya sakit sekali, dia sudah sampaikan sama majikan, tapi tidak dihiraukan," ungkapnya.

Baca juga: Ganjar Pastikan Tracing Lini Kedua Kontak Erat TKW Penyintas Virus Corona B.1.1.7 Sudah Berlangsung

Menanggapi postingan Suryana yang viral itu, Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Barat mendatangi rumah Suryana di Kelurahan Sulawatang, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (26/3/2021).

Dinas Ketenagakerjaan Sulbar mengaku masih mencari data Suryana untuk kepentingan penyelidikan kebenaran kabar viral tersebut.

Pihak Dinas Ketenagakerjaan menduga Suryana menjadi TKW di Bahrain tidak melalui perusahaan jasa tenaga kerja resmi yang menjadi mitra pemerintah.

"Kedatangan kami untuk mencari tahu data-data tentang Suryana, terutama siapa yang memberangkatkan ke Bahrain, tentu akan kami tindak lanjuti sesuai dengan prosedur yang ada,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Sulawesi Barat Bahtiar.

Bahtiar mengatakan, data TKI atas nama Suryana tidak terdaftar di Disnaker Polewali Mandar maupun Disnaker Sulbar. Bahtiar memastikan Suryana berangkat keluar negeri secara ilegal, karena data di Disnaker tidak ada.

Bahtiar menjanjikan, pihaknya akan menempuh langkah sesuai prosedur jika Suryana benar telah menjadi korban kekerasan oleh majikannya.

Bahtiar juga meminta pihak keluarga melaporkan perusahaan yang memberangkatkan Suryana menjadi tenaga kerja kepada pihak berwajib, agar Disnaker dan kepolisan bersinergi dalam melakukan penindakan kasus ini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com