Dia mengatakan, pada suatu hari Mbah Sim pergi dan tak kunjung kembali.
Keluarga telah melakukan berbagai upaya mulai dari mencari, melangsungkan doa bersama tujuh hari hingga melapor pada polisi.
Namun, nihil. Mbah Sim tak juga ditemukan.
Waktu terus berlalu, tahun demi tahun berganti. Keluarga akhirnya meyakini bahwa Mbah Sim telah meninggal dunia.
"Akhirnya kami yakini kalau Mbah Sim meninggal. Tetangga, kerabat juga datang ke rumah untuk berdoa, menyampaikan belasungkawa," kata dia.
Baca juga: Kisah Kampung Pitu, Hanya Dihuni 7 Keluarga sejak Dulu hingga Pantang Gelar Pertunjukan Wayang Kulit
Dalam media sosial relawan itu, tampak Mbah Sim dalam kondisi sehat secara fisik, tetapi mengalami gangguan mental.
Unggahan itu segera diketahui oleh kerabat Mbah Sim, Nurhayati dan Muhammad Ridwan.
Mereka pun segera mencari tahu apakah sosok kakek itu adalah Mbah Sim yang hilang 30 tahun lalu di Magelang, Jawa Tengah.
"Awalnya saya diberitahu kakak (Muhammad Ridwan) kalau ada informasi keberadaan Mbah Sim di grup WhatsApp. Setelah saya cek, saya mengenali wajah di unggahan itu adalah Mbah Sim. Saya langsung menghubungi Mbak Mey (Novitha-Mery), dan mencari informasi ke keluarga, untuk memastikan lagi apakah dia Mbah Sim," papar Nurkhayati, Jumat (26/3/2021).
Nurhayati semakin yakin lantaran kakek itu mampu menyebutkan salah satu nama, yakni Musafak.
Nama itu tak lain adalah adik Mbah Sim.
Baca juga: Kisah WNA Belgia Jualan Ayam Panggang, Sulap Tempat Tak Terawat, Gunakan Resep Turun-temurun Belgia