Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Warga Sekampung Bangun Tembok Beton hingga Tutup Satu Rumah, Persoalan Pos Ronda hingga Real Estat

Kompas.com - 27/03/2021, 08:04 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Warga kampung di Kompleks Puskopad, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membangun tembok beton hingga menutup sebuah rumah.

Rumah yang terisolasi itu milik pasangan Binbin Binekas dan Neni Kartini Sriwijaya.

Konflik antartetangga ini telah berlangsung satu tahun.

Baca juga: Dedi Mulyadi Disemprot Seorang Ibu Saat Pembongkaran Tembok Beton yang Menutup Rumah Warga

Gara-gara pemindahan pos ronda

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi ikut turun tangan menyelesaikan masalah ini.

Dia mendapatkan informasi dari pihak RW bahwa kasus itu bermula saat keluarga Binbin memindahkan pos ronda dari tengah ke pinggir jalan.

Pemindahan tersebut membuat warga tidak terima.

"Awalnya keluarga Pak Binbin pindahin pos ronda di ujung jalan ke samping dan menghadap rumah Pak Binbin. Warga tak terima karena menganggap pos ronda itu milik umum dan berada di batas RT. Akhirnya atas kesepakatan warga, dibuatlah pagar beton," ujar Dedi, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Kronologi Tembok Beton Menutup Rumah Warga di Purwakarta hingga Sepakat Dibongkar

 

Anggota DPRD Dedi Mulyadi membongkar tembok beton yang membelah jalan sehingga menghalangi garasi satu rumah warga di Kompleks Puskopad, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.KOMPAS.com/FARIDA Anggota DPRD Dedi Mulyadi membongkar tembok beton yang membelah jalan sehingga menghalangi garasi satu rumah warga di Kompleks Puskopad, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.
Binbin juga dianggap tutup akses antar RT

Selain masalah pos ronda, Binbin juga dianggap menutup akses jalan antar RT.

Binbin membangun pagar di akses jalan tersebut sehingga warga tak bisa melintas.

Padahal, sebenarnya akses tersebut berada di tanah milik Binbin.

Karena hal tersebut, warga sepakat membangun tembok beton yang membelah jalan dan mengisolasi rumah Binbin.

Baca juga: Soal Larangan Mudik, Ini Respons Sejumlah Kepala Daerah

Warga khawatir dibangun real estat

Dedi yang datang bersama petugas untuk merobohkan tembok sempat dihalangi seorang ibu bernama Juaningsih.

Wanita itu mengaku khawatir jika keluarga Binbin membangun real estat.

Dedi pun menilai hal tersebut tidak masuk akal dan menduga ada masalah kecemburuan sosial.

"Ini masalah hidup bertetangga, secara ekonomi Pak Binbin dan Ibu Neni baik. Punya rumah bagus dan tanah luas. Ada semacam kecemburuan dan juga kekhawatiran pasangan ini membangun real estat. Tapi alasan itu tidak masuk akal. Enggak mungkin real estat dibangun di lahan sekitar 200 meter persegi, " kata Dedi.

Baca juga: Kisah Bule Belgia Jualan Ayam Panggang, Sulap Tempat Tak Terawat, Gunakan Resep Turun-Temurun Belgia

 

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi
Dirobohkan dengan kesepakatan alot

Mengetahui hal tersebut, Dedi pun tetap ingin membongkar tembok beton.

Sempat terjadi negosiasi yang alot dengan warga.

Akhirnya Binbin pun bersedia menghibahkan sebagian tanahnya untuk akses jalan antar-RT.

Dedi mengatakan bahwa konflik antarwarga biasa terjadi di kompleks dengan penghuni heterogen.

Namun, dia menilai sebenarnya masalah bisa diselesaikan oleh aparat pemerintah kelurahan hingga kecamatan.

"Rata-rata aparat dari lurah dan camat relatif tak punya nyali tinggi di hadapan masyarakat," ujarnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor : Aprillia Ika, Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com