Selain masalah pos ronda, Binbin juga dianggap menutup akses jalan antar RT.
Binbin membangun pagar di akses jalan tersebut sehingga warga tak bisa melintas.
Padahal, sebenarnya akses tersebut berada di tanah milik Binbin.
Karena hal tersebut, warga sepakat membangun tembok beton yang membelah jalan dan mengisolasi rumah Binbin.
Baca juga: Soal Larangan Mudik, Ini Respons Sejumlah Kepala Daerah
Dedi yang datang bersama petugas untuk merobohkan tembok sempat dihalangi seorang ibu bernama Juaningsih.
Wanita itu mengaku khawatir jika keluarga Binbin membangun real estat.
Dedi pun menilai hal tersebut tidak masuk akal dan menduga ada masalah kecemburuan sosial.
"Ini masalah hidup bertetangga, secara ekonomi Pak Binbin dan Ibu Neni baik. Punya rumah bagus dan tanah luas. Ada semacam kecemburuan dan juga kekhawatiran pasangan ini membangun real estat. Tapi alasan itu tidak masuk akal. Enggak mungkin real estat dibangun di lahan sekitar 200 meter persegi, " kata Dedi.
Baca juga: Kisah Bule Belgia Jualan Ayam Panggang, Sulap Tempat Tak Terawat, Gunakan Resep Turun-Temurun Belgia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.