Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdiri pada Abad Ke-13, Ini Sejarah Kerajaan Majapahit dan Pendirinya

Kompas.com - 27/03/2021, 06:30 WIB
Moh. SyafiĆ­,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Selain itu, Wiraraja juga meminta agar Raden Wijaya mengajukan permohonan kepada Jayakatwang untuk membuka hutan dan hutan di daerah Tarik, setelah dia diterima untuk tinggal di keraton Daha.

Setelah mendapatkan persetujuan dari Raden Wijaya, Wiraraja kemudian mengirimkan utusan untuk menemui Jayakatwang.

Utusan Wiraraja membawa surat yang isinya Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Prabu Jayakatwang. Segera datang jawaban bahwa permohonan itu diterima.

Setelah diterima sebagai pengabdi Jayakatwang, Raden Wijaya mengusulkan agar membuka hutan Tarik sebagai tempat berburu untuk Raja Jayakatwang.

Atas bantuan orang-orang yang dikirimkan Wiraraja, Raden Wijaya berhasil membuka hutan Tarik menjadi tempat hunian sekaligus tempat untuk membanguan kekuatan.

Tempat itu kemudian dinamakan Majapahit atau Wilwatikta. Asal mulanya, saat para pekerja mulai membuka hutan Tarik, banyak ditemukan buah maja (wilwa) dan saat dimakan terasa pahit (tikta).

Dalam tahap persiapan untuk menyerang kerajaan yang dipimpin Jayakatwang, Wiraraja dan Wijaya mendapatkan kabar bahwa pasukan Tartar dari Mongol akan mendarat ke tanah Jawa.

Baik Wiraraja maupun Wijaya memahami bahwa kedatangan tentara Tartar adalah untuk memberi pelajaran kepada Kertanegara, Raja Singasari yang dibunuh oleh tentara Jayakatwang.

Kondisi itu kemudian dimanfaatkan oleh Wijaya dan Wiraraja. Mereka kemudian membangun aliansi untuk menyerang Jayakatwang.

Gabungan pasukan Majapahit, Madura, dan tentara Tartar itu pun berhasil menjatuhkan Jayakatwang.

Kerajaan Kediri yang dipimpin raja Gelanggelang, Jayakatwang, akhirnya runtuh. Raden Wijaya kemudian mengambil alih kekuasan dan memimpin wilayah Jawa dari Majapahit.

Namun sebelum penobatan dirinya sebagai Raja Majapahit, Raden Wijaya bersama bala pasukannya melakukan pengusiran terhadap tentara Tartar.

Slamet Muljana dalam bukunya Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit (2005), menuliskan gelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana sebagai gelar dari Raden Wijaya.

"Setelah tentara musuh terpukul, Raden Wijaya diwisuda menjadi raja di Kerajaan Majapahit, bergelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana," demikian tulis dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com