Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Arkeolog Yakin Situs Kumitir merupakan Istana Menantu Pendiri Kerajaan Majapahit?

Kompas.com - 27/03/2021, 05:30 WIB
Moh. SyafiĆ­,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Situs Kumitir di Mojokerto, Jawa Timur, diyakini sebagai bagian dari jejak arkeologis Kerajaan Majapahit.

Berdasarkan hasil ekskavasi pada 4 Agustus hingga 9 September 2020, Situs Kumitir diyakini sebagai istana dari Raja Wengker, menantu pendiri Majapahit Raden Wijaya sekaligus paman Hayam Wuruk.

Baca juga: Arkeolog Kaji Temuan Kerangka Manusia di Situs Kumitir Mojokerto, Minta Bantuan Sejumlah Ahli

Istana tersebut berfungsi sebagai tempat persinggahan bagi Raja (Bhre) Wengker saat hendak menghadap raja Majapahit, maupun saat bertugas di Kotaraja.

Arkeolog Balai Perlindungan Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, berdasarkan kajian dari sejumlah literatur, terdapat beberapa istana atau puri di Kotaraja Majapahit.

Baca juga: Ekskavasi Situs Kumitir dan Upaya Arkeolog Telusuri Jejak Keraton Majapahit

Tempat tinggal untuk para bangsawan dan raja-raja bawahan tersebut berada di Kotaraja, mengelilingi pusat kerajaan atau Kedaton Majapahit.

Menurut Wicaksono, berbagai literatur tidak mengungkap adanya benteng yang dibangun mengelilingi wilayah Kotaraja Majapahit.

Bangunan benteng berada di masing-masing istana atau puri untuk para bangsawan dan raja-raja bawahan Majapahit di sekeliling Kedaton Majapahit.

Berdasarkan kajian arkeologis dan literatur, kesimpulan arkeolog BPCB Jawa Timur terhadap Situs Kumitir, mengerucut pada jejak salah satu istana yang mengelilingi Kedaton Majapahit.

Dijelaskan Wicaksono, Situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kebupaten Mojokerto, merupakan istana Bhre Wengker.

"Interpretasi kami masih sama, Situs Kumitir ini merupakan istana persinggahan Raja Wengker," kata Wicaksono kepada Kompas.com, di Desa Kumitir, Kebupaten Mojokerto, Rabu (24/3/2021).

Situs Kumitir ditemukan pada awal 2019, di area persawahan yang berada dalam kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan.

Dari hasil ekskavasi sebelumnya, kompleks istana Raja Wengker itu memiliki orientasi bangunan dari barat ke timur, dengan panjang 318 meter dan lebar 205 meter.

Sisi luar Situs Kumitir merupakan bangunan berbentuk talud dan benteng. Bangunan itu mengelilingi bangunan utama dan memiliki gerbang di sisi barat.

Di bagian dalam Situs Kumitir, tepatnya pada sisi tengah agak ke timur, terdapat sebuah bangunan yang diyakini sebagai jejak bangunan utama istana Raja Wengker.

Tim ekskavasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan ekskavasi di sudut timur laut Situs Kumitir, Rabu (24/3/2021). Situs Kumitir diyakini sebagai salah satu jejak arkeologis peninggalan Kerajaan Majapahit.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Tim ekskavasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan ekskavasi di sudut timur laut Situs Kumitir, Rabu (24/3/2021). Situs Kumitir diyakini sebagai salah satu jejak arkeologis peninggalan Kerajaan Majapahit.

Wicaksono menjelaskan, interpretasi terhadap Situs Kumitir sebagai istana Raja Wengker didasarkan pada fakta arkeologis dan perpaduan keterangan dari naskah kuno.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-IndonesiaĀ 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-IndonesiaĀ 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan ā€œSi Sedapā€, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan ā€œSi Sedapā€, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com