Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Khofifah: Untuk Menjaga Suasana yang Sudah Kondusif...

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut larangan mudik saat Lebaran 2021 untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Kebijakan pusat (larangan mudik) untuk menjaga suasana yang saat ini sudah kondusif, dari bed occupancy rate (BOR) turun, hingga positivity rate turun," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021

Menurutnya, kebijakan itu diambil melalui pertimbangan matang terkait kondisi di sejumlah daerah. Apalagi, kasus Covid-19 di sejumlah daerah pelan-pelan mulai terkendali.

"Kebijakan dari pusat yang berdampak di daerah sudah melalui pertimbangan menjaga kondisi daerah agar tetap protektif," jelasnya.

Tercatat 137.834 kasus positif Covid-19 di Jawa Timur hingga Kamis (25/3/2021).

Dari jumlah itu, 125.977 pasien dinyatakan sembuh, 2.091 dirawat, dan 9.766 orang meninggal.

Sebelumnya, pemerintah melarang mudik Lebaran 2021 yang berlaku bagi semua pihak.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berdasarkan hasil rapat tingkat menteri, Jumat.

Baca juga: Warga Diizinkan Gelar Hajatan, Pemkab Ponorogo: Electone Boleh, tapi Tanpa Joget-joget, Takutnya Viral

"Ditetapkan bahwa tahun 2021 mudik ditiadakan. Berlaku untuk seluruh ASN, TNI, Polri, BUMN, karyawan swasta maupun pekerja mandiri dan juga seluruh masyarakat," ujar Muhadjir dalam konferensi pers secara virtual, usai rapat.

Keputusan tersebut diambil mengingat tingginya angka penularan dan kematian akibat Covid-19 setelah beberapa kali libur panjang, khususnya setelah libur Natal dan Tahun Baru.