MAGELANG, KOMPAS.com - Sebanyak 1.386 orang tenaga pengajar atau guru menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 di Kota Magelang. Mereka terdiri dari guru jenjang TK, SD, dan SMP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Agus Sujito mengatakan, dari jumlah itu sebanyak 90 persen sudah menjalani vaksinasi dosis pertama.
Vaksinasi bagi para guru ini dilakukan secara bertahap dan dilaksanakan di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat dengan sekolah masing-masing.
"Sampai saat ini sudah 90 persen sasaran sudah divaksin. Mereka yang kita data itu merupakan guru prioritas. Sedangkan jumlah total tenaga guru baik ASN maupun non-ASN di Kota Magelang berjumlah 1.733 guru dan 473 tenaga kependidikan,” Agus, dihubungi Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Berkat Pembaca Kompas, Puluhan Keluarga di Magelang Segera Punya Jamban Layak
Agus memastikan seluruh guru di Kota Magelang akan menerima vaksin tersebut. Dengan vaksinasi, rencana pembelajaran tatap muka (PTM) bisa lekas dipersiapkan.
Terlebih lagi, pihaknya akan segera menggelar simulasi PTM, bersamaan dengan ujian sekolah (US) dan ujian praktik kelulusan di jenjang SMP sederajat.
Selain vaksinasi bagi tenaga pengajar, lanjut Agus, syarat PTM juga harus menyertakan persetujuan pemerintah maupun Satgas Covid-19 Kota Magelang.
Menurutnya, kalau melihat perkembangan kasus Covid-19 saat ini, potensi untuk tatap muka kian besar.
Selain itu, ia juga memberi syarat sekolah yang mengusulkan tatap muka, yakni harus memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Polres Magelang Pasang 11 Kamera Pengawas Tilang Elektronik, Ini Lokasinya
Kemudian, membatasi siswa maksimal 30-50 persen tiap kelasnya. PTM bisa dimulai dari jenjang SMP.
”Contohnya menyediakan tempat cuci tangan, pengecekan suhu, mengenakan masker, dan memastikan setiap siswa menjaga jarak,” tandasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto menjelaskan, tenaga pengajar menjadi sasaran prioritas berikutnya setelah tenaga kesehatan, pelayan publik, dan pedagang pasar, serta lansia.
Ia menuturkan, kemungkinan vaksinasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan akan tuntas pada pergantian tahun ajaran mendatang, atau Juni-Juli 2021.
Namun demikian Dinas Kesehatan Kota Magelang tetap mempertimbangkan kuota vial yang ada kerena biasanya jumlah vaksin yang datang selalu lebih rendah dari yang diusulkan.
Baca juga: Cekcok Soal Rumah, Pemuda di Magelang Tewas Dibacok Kakak Ipar
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono telah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid V, mulai 23 Maret 2021 sampai 5 April 2021.
Pada PPKM ini, salah satu item ketentuannya adalah terkait kegiatan belajar mengajar (KBM).
Dalam Surat Edaran (SE) yang ditandatangai Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz itu disebutkan, untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) masih secara daring untuk jenjang SD/MI dan PAUD.
Sedangkan jenjang SMP/MTs dilaksanakan dengan uji coba PTM terbatas, ketat, dan bertahap dengan mempertimbangkan peta risiko daerah.
Sedangkan untuk perguruan tinggi/akademi dilaksanakan uji coba PTM secara bertahap.
Baca juga: PTM Tahap Pertama Dinilai Sukses, Seluruh TK-SMP di Kota Blitar Akan Gelar Belajar Tatap Muka
Dikatakan Joko, uji coba PTM ini wajib memenuhi persyaratan, di antaranya memenuhi indikator penerapan protokol kesehatan, juga memperoleh penilaian Sistem Inovatif Aplikasi Penilaian (SIAP).
"Sekolah yang uji coba PTM juga harus mendapatkan izin dari orang tua atau wali peserta didik, dan mendapat izin dari Wali Kota Magelang sesuai dengan kewenangannya," ucap Joko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.