Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Sasaran, Kolonel TNI Digerebek Polisi saat di Kamar Hotel, Polresta Malang Minta Maaf

Kompas.com - 26/03/2021, 17:10 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang anggota TNI berpangkat Kolonel, I Wayan Sudarsana, jadi korban salah sasaran dalam penggerebekan yang dilakukan empat anggota polisi.

Sudarsana merupakan personel TNI yang sedang bertugas sebagai Tim Pemeriksaan Materiil Perbekalan dan Fasilitas (Rikmat Bekfas) TW 1 tahun 2021.

Kejadian ini berlangsung pada Kamis (25/3/2021) sekitar pukul 04.30 WIB di salah satu hotel berbintang di Kota Malang, Jawa Timur.

Kamar hotel nomor 419 yang ditempati Sudarsana, tiba-tiba didatangi oleh M, K, A, dan Ar.

Mereka adalah anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota.

Baca juga: Ingin Tangkap Pengedar Narkoba, 4 Polisi Malah Gerebek Kamar Hotel Kolonel TNI, Ini Ceritanya

Salah masuk kamar

ILUSTRASI - Kamar HotelShutterstock/Dragon Images ILUSTRASI - Kamar Hotel

Keempat personel tersebut sebenarnya sedang menyasar terduga pelaku narkoba.

Dari informasi yang didapat, ia berada di hotel tersebut.

"Itu pengembangan dari orang yang ditangkap sebelumnya. Hasil pengembangan (narkoba) didapat dari si A dan si A ada di kamar hotel. Kamar berapa kamar sekian, di jalan berubah lagi di kamar sekian," tutur Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Jumat (26/3/2021).

Namun, ternyata, mereka salah masuk.

Mereka justru menggerebek kamar yang berbeda, yang dihuni oleh Sudarsana.

"Ternyata yang di situ bukan kamar yang sebenarnya. Ternyata di situ (kamar yang digrebek) ada beliau," ujarnya saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Virtual Police Mulai Bergerak, Seorang Pemuda di Solo “Diamankan” gara-gara Komentarnya

 

Sampaikan permohonan maaf

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leornadus Simarmata saat mendampingi anggotanya meminta maaf karena salah sasaran penangkapanKOMPAS.com/Tangkapan Layar Video yang Beredar Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leornadus Simarmata saat mendampingi anggotanya meminta maaf karena salah sasaran penangkapan

Atas peristiwa tersebut, pihak Polresta Malang Kota sudah menyampaikan permintaan maaf.

Pihak kepolisian juga telah melakukan mediasi dengan TNI.

Permohonan maaf disampaikan langsung oleh jajaran Satresnarkoba Polresta Malang Kota di Perhubungan Kodam (Hubdam) V/Brawijaya.

"Kita sudah menyampaikan permohonan maaf dan sudah diterima maaf kita," ungkap Gatot.

Dikutip dari Suryamalang.com, meski ada insiden salah sasaran, Gatot menyampaikan hubungan TNI dan Polri tetap solid.

Baca juga: Usai Di-DM Polisi Virtual, Pemuda Ini Ditangkap, Dinilai Bikin Komentar Negatif Soal Gibran

Empat anggota polisi dikenai sanksi

Ilustrasi penjara.The Guardian Ilustrasi penjara.

Empat personel Satresnarkoba Polresta Malang Kota tersebut dinilai melakukan pelanggaran terhadap standar operasional prosedur (SOP).

Kasus salah sasaran ini sedang ditangani Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polresta Malang Kota.

"Kita tetap melakukan tindakan terhadap anggota yang terlibat karena jelas melanggar SOP dalam melakukan tindakan kepolisian. Jadi anggota-anggota itu sekarang sudah ditangani, ditahan di Polresta Malang Kota dan ditangani Propam Polresta Malang Kota," beber Gatot.

Baca juga: Ruang Sidang DPRD di NTT Digerebek Polisi, Diduga Jadi Tempat Judi, Ini yang Ditemukan

Ia menambahkan, karena diduga menyalahi prosedur, Propam telah memberikan sanksi penahanan selama 14 hari.

Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Gatot meminta anggota kepolisian mematuhi SOP.

“Kami berharap anggota di lapangan taat SOP, terutama dalam mengembangkan kasus. Jadi, petugas harus benar-benar menggali informasi,” tuturnya, dikutip dari Suryamalang.com.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: David Oliver Purba), Suryamalang.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com