Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Targetkan Cetak 100.000 Petani Milenial hingga Akhir Jabatannya

Kompas.com - 26/03/2021, 14:55 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan 100.000 tambahan petani milenial hingga akhir masa jabatannya.

“Target di atas 100.000 petani baru (milenial). Sekarang yang daftar baru 8.000,” ujar Ridwan Kamil dalam Kick-off Petani Milenial di Bandung, Jumat (26/2/2021).

Jumlah itupun biasanya terkena seleksi alam, karena ada yang gugur dalam perjalanan.

Meski demikian, ia bertekad fokus pada program ini hingga akhir masa jabatannya karena petani milenial bagian dari ketahanan pangan atau food security.

“Hanya digital dan pangan yang terbukti tahan banting di saat pandemi, saat ekonomi turun. Kesehatan juga bertahan, tapi memang karena persoalannya di kesehatan,” ucap pria yang akrab disapa Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil: Tidak Bisa Dibandingkan Jabar dengan DKI Jakarta

Selain itu, food security menjadi masa depan karena tanah Jabar masuk dalam 10 besar tanah tersubur dunia. Sehingga menanam apapun akan tumbuh dengan baik.

Mengenai luasan lahan, Emil mengaku belum mendapatkan data keseluruhan. Namun Pemprov Jabar menyiapkan 1.000 hektare lahan untuk digarap 5.000 petani.

Hingga kini jumlah pendaftar sudah mencapai 8.900 orang, sebanyak 2.240 telah lolos seleksi berikutnya.

Milenial paling banyak mendaftar sejauh ini berasal dari kawasan Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kabupaten Sumedang dan Garut.

Baca juga: Cerita Ujang, Petani Milenial yang Stabilkan Harga Bawang hingga Dipanggil Jokowi ke Istana

Profil para pendaftar sekitar 45 persen berumur 20-24 tahun dan 28 persen berumur 25-29 tahun. Pendaftar didominasi laki-laki sekitar 87 persen sedangkan perempuan 13 persen.

Dalam program ini, bank bjb pun akan menyuntik dana petani milenial Rp 1,1 triliun melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jabar, Dadan Hidayat mengatakan, pihaknya menyediakan 40 ha lahan untuk petani milenial yang tertarik dengan hortikultura.

Salah satu yang akan digenjot adalah ubi jalar. Pihaknya sudah menyiapkan hingga ke proses pendistribusian di tingkat hilir.

Menurutnya, ubi yang ditanam sudah memiliki pasar yakni domestik 30 persen, eskpor 30 persen, dan olahan 40%. Pihaknya juga memiliki mitra yang mampu memproduksi 16 jenis olahan berbahan ubi jalar.

“Petani di Lembang menghasilkan Rp 16 juta per panen dengan luasan lahan 12 meter,” ucap dia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar, Herawanto mengungkapkan, sektor pertanian ymerupakan sektor unggulan penyumbang ekonomi terbesar ke-3 di Jabar. Namun sektor ini tahan banting di masa pandemi.

Petani milenial diproyeksi akan jadi kekuatan pertanian berbasis teknologi yang sesuai dengan tuntutan zaman,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com