PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak 3.000 santri pondok pesantren di Pulau Jawa diperkirakan akan mudik ke Kalimantan Barat (Kalbar), melalui bandar udara maupun kapal laut, saat menjelang bulan Ramadhan atau hari raya Idul Fitri mendatang.
Untuk itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kalbar membuat kebijakan khusus bagi santri.
Di mana, santri yang pulang melalui Bandara Internasional Supadio Pontianak tidak perlu menyertakan surat bebas Covid-19 berdasarkan swab polymerase chain reaction (PCR).
Hanya cukup surat bebas Covid-19 berdasarkan tes swab antigen.
“Iya. Di bandara asal, santri dan santriwati dapat hanya menunjukkan surat bebas Covid-19 swab antigen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson kepada wartawan, Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Muncul Klaster Covid-19 Komunitas Sepeda dan Pegawai BPN di Sintang Kalbar
Kendati demikian, lanjut Harisson, di bandara asal, santri tersebut harus juga menunjukkan kartu santri atau surat dari pondok pesantren yang menyatakan bahwa yang bersangkutan adalah santri di pondok pesantren tersebut.
Ketentuan persyaratan ini, tambah Harisson, hanya diberlakukan bagi santri, dan tidak berlaku bagi keluarganya.
“Jangan sampai yang bukan santri, lalu hanya pakai antigen, bisa terbang ke Kalbar,” tegas Harisson.
Surati maskapai
Harisson menerangkan, terkait kebijakan tersebut, pihaknya telah menyurati seluruh maskapai penerbangan dan seluruh pihak terkait, termasuk kepolisian, TNI, serta coordinator santri di tiap daerah.
“Maskapai penerbangan dilarang membawa penumpang yang tidak dapat memenuhi syarat kartu santri atau surat keterangan pondok pesantren dan swab antigen,” jelas Harisson.
Selain itu, untuk mempermudah proses tersebut, kepada para koordinator santri di tiap daerah, diharap menginformasikan kepulangan santri kepada Dinas Kesehatan Kalbar,dengan nomor kontak dr Ferry Syafariadi (0812 5034 8455) atau Syf Farida (0858 2126 3395).
Tes PCR saat tiba di bandara
Setibanya di bandar udara atau pun pelabuhan, terang Harisson, seluruh santri tersebut akan dites dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
“Ini merupakan wujud tanggung jawab Pemprov Kalbar terhadap kesehatan para santri yang akan kembali ke daerah mereka masing-masing dan wujud tanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan keluarga santri dan warga Kalbar secara umum,” jelas Harisson.
Baca juga: Anggota Satgas Gotong Royong Gelapkan Uang Bantuan Covid-19 Rp 65 Juta
Harisson menjelaskan, sehari setelah swab, hasilnya akan keluar. Apabila negatif, mereka dapat terus melakukan aktivitasnya masing-masing.
Namun, jika positif, santri tersebut akan dikonfirmasi dan harus menjalani isolasi mandiri atau di rumah isolasi yang disiapkan pemerintah.
“Saya harap dengan datangnya para santri ini, tidak akan menyebabkan kasus Covid-19 di Kalbar melonjak,” harap Harisson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.