Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Baja HRC Krakatau Steel Ditambah, Topang 65 Persen Kebutuhan Baja Nasional

Kompas.com - 26/03/2021, 12:49 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - PT Krakatau Steel akan menambah jumlah produksi 1,5 ton baja untuk mendukung program penggantian barang impor asing dengan barang produksi dalam negeri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, PT Krakatau Steel akan mengoperasikan pabrik Hot Strip Mill (HSM) II pada Mei 2021 mendatang.

Nantinya, HSM II dapat menghasilkan baja HRC 1,4 juta ton per tahun untuk mengejar target substitusi impor sebanyak 35 persen pada tahun 2022.

"Tentu dengan perluasan atau ekspansi KS ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan program substitusi impor," kata Agus kepada wartawan saat meninjau Pabrik Hot Strip Mill (HSM) II Krakatau Steel di Kota Cilegon, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Fakta Di Balik Cilegon Jadi Kota Terkaya, Wali Kota: Banyak Anak Putus Sekolah Kelas 1 SMA

Dijelaskan Agus, kontribusi pabrik HSM II sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan pasar baja nasional terutama di industri otomotif.

"Begitu nanti fasilitas baru (HSM) mulai memproduksi, ini akan turut menjadi bagian mendukung industri otomotif Indonesia dan bagian dari pengembangan infrastruktur," ujar Agus.

Baca juga: PDRB Per Kapita Kota Cilegon Tertinggi di Banten, Keenam di Indonesia

Topang kebutuhan baja nasional, terutama untuk otomotif

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT KS Silmy Karim menjelaskan, produksi HRC PT KS saat ini sekitar 2,2 juta ton per tahun.

Nah, dengan dioperasikannya HSM II pada Mei mendatang akan menambah produksi HRC sebanyak 3,7 juta ton per tahun.

"Sementara untuk kebutuhan dari industri nasional terhadap HRC sekitar 4,7 juta ton. Artinya, KS  akan berkontribusi terhadap market HRC sekitar 65 persen industri dalam negeri," kata Silmy.

Kemudian sisa untuk memenuhi kebutuhan baja nasional akan ditopang oleh perusahaan lain, seperti di Surabaya dan di Bekasi,

Sementara untuk ekspor, Silmy menargetkan sekitar 20 persen produksi HRC dijual ke luar

"Di pasar dunia internasional sedang ada masalah supply chain baja. Sehingga kita mengambil momen itu untuk penetrasi di luar negeri. Seperti di awal bulan, kita ekspor 20.000 ton ke Eropa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com