SEMARANG, KOMPAS.com - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berduka cita atas meninggalnya salah satu guru besarnya, Prof. Miyasto pada Rabu (24/3/2021).
Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) wafat pada pukul 14.22 WIB setelah dirawat di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND).
Sebelum berpulang, guru besar yang menjabat sebagai Kepala Bappeda Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2000 itu sempat memberi isyarat kepada Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama.
“Tak terasa tiga minggu yang lalu beliau ketemu saya di ruang rektor, beliau pamit, saya kira pamit apa, mungkin itu sebagai isyarat beliau akan meningalkan kita semua," ungkap Prof. Yos Johan kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Undip Akui Ada Serangan yang Diduga Membuat Data Mahasiswa Bocor
Prof. Yos pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah ditinggalkan agar senantiasa tabah dan tawakal.
Sosok pria kelahiran Salatiga 25 Desember 1950 ini dikenal sebagai pribadi yang baik, santun dan suka membantu mahasiswanya yang kesulitan.
"Beliau juga imam masjid di lingkungan rumahnya, yang memimpin shalat di sana, Insya Allah amalnya, dan ilmu yang diberikan akan mengantarkan beliau mendapatkan amal jariyah ke surga," ujarnya.
Menurutnya, almarhum adalah contoh tauladan karena selalu berbuat yang terbaik dalam ibadah, baik itu ibadah sosial dan lainnya.
"Beliau memberi contoh tauladan tanpa cacat dari awal jadi dosen dan membawa nama baik dan menjunjung Undip," ungkapnya.
Baca juga: Viral 125.000 Data Mahasiswa Undip Bocor, Ini Penjelasan Wakil Rektor
Jenazah guru besar yang pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Lemhanas itu dikebumikan di Pemakaman Keluarga Besar Universitas Diponegoro, Kompleks Kampus Undip Tembalang, Kota Semarang pada pukul 21.00 WIB dengan protokol kesehatan.
Diiringi gerimis, jenazah tiba di pemakaman pukul 20.51 WIB dengan mobil ambulans dan petugas khusus berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap yang mengantarkan jenazah ke pemakaman.
Turun dari ambulans, peti jenazah pukul 20.54 WIB dimasukkan ke liang lahat diiringi doa dan adzan.
Prosesi pemakaman berjalan lancar dan cepat dengan protokol kesehatan, tidak lebih dari 10 menit selesai dan dilanjutkan dengan doa.
Proses penyalatan jenazah sendiri sudah dilakukan sore harinya.
Almarhum meninggalkan istri, Endang Tri Widyarti dan dua orang anak yakni Asti Karlina Dewi dan Adhi Widyakto.
Semasa hidup, almarhum pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi (FE) UNDIP tahun 1993, Pembantu Rektor I UNDIP tahun 1998, Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah tahun 2000, Tenaga Ahli LEMHANAS RI tahun 2008 dan juga terakhir, adalah sebagai Ketua Pembina Yayasan Alumni UNDIP di Universitas Semarang (USM).
Prof. Miyasto dikenang oleh para mahasiswanya sebagai dosen yang sangat suka membantu.
Almarhum telah purna tugas pada 2 Januari 2021. Untuk memberi penghormatan kepada Prof Miyasto kala itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VI (Jateng), Prof Dr Ir Muhammad Zainuri DEA memberi puisi bertajuk Persembahan Maha Guru Sang Panuntun.
Puisi yang dipersembahkan Prof Zaenuri itu mengurai narasi mengacu pada status dan nama beliu “GURU PROF MIYASTO” menjadi rangkaian pusi untuk menandai purna tugas Prof Miyasto sebagai guru besar di Undip.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.