KOMPAS.com - Sejumlah nelayan dan pedagang berkeluh-kesah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Curahan hati (curhat) itu disampaikan saat Jokowi mengunjungi Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (25/3/2021).
Saat berdialog, sejumlah nelayan mengeluhkan soal belum adanya alat penangkap ikan.
Selain itu, mereka juga meminta bantuan rumpon kepada Presiden Jokowi.
“Saat pandemi ini tidak ada masalah, sudah mantap, cuma masyarakat di sini kekurangan alat penangkapan, dalam artinya rumpon masih kurang,” kata salah satu nelayan, dikutip dari Antara.
Baca juga: Beri Bantuan Modal untuk Nelayan dan Pedagang, Presiden: Awas, Jangan Beli Handphone
Jokowi kemudian menanyakan rumpon itu dipakai untuk berapa nelayan. Si nelayan menjawab, satu rumpon dipakai oleh satu nelayan.
"Harganya sekitar tujuh sampai delapan juta, Pak (Presiden)," sambungnya.
Dalam istilah kelautan, rumpon adalah karang buatan yang dibuat oleh manusia. Rumpon dibangun sebagai tempat berkumpul ikan.
"Rumpon ini biasa dipasang di laut, sekitar 500 meter (dari tepi pantai). Nanti dipasang lampu biar ikan mendekat, Pak," tutur Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua saat memberikan penjelasan kepada Jokowi.
Tak hanya nelayan yang “curhat”, para pedagang melakukan hal yang sama.
Pedagang berujar bahwa mereka mengalami kesulitan. Untuk itu, mereka memohon bantuan kepada Jokowi.
Salah satunya seperti yang dituturkan Yus Puen.
“Saya dagang sembako, tapi selama Covid-19 omzet berkurang,” bebernya, dilansir dari Antara.
Baca juga: Presiden Jokowi Naik KRL dari Yogyakarta ke Klaten, Ini Kesannya
Usai mendengar “curhatan” para nelayan dan pedagang, Jokowi meminta ajudannya untuk menghitung jumlah nelayan dan pedagang yang memohon bantuan.
Oleh Jokowi, para nelayan dan pedagang itu lantas diberi bantuan uang tunai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.