Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Destiny, Kehadiran Dewi Yull Dalam Interaksi Budaya Bangka dan Malaysia

Kompas.com - 25/03/2021, 21:20 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sebuah film bertema interaksi budaya negeri Melayu dirilis di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Film berjudul Destiny itu menghadirkan Dewi Yull dan Marcel Darwin sebagai pemeran utama.

Proses syuting dilakukan di tiga wilayah, yakni Bangka, Pontianak dan Sabah, Malaysia.

"Film ini diharapkan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, menambah kecintaan masyarakat terhadap budaya, yaitu budaya Melayu hingga budaya di Babel yang tetap eksis pada masa anak cucu," kata Sekretaris Daerah Kepulauan Bangka Belitung Naziarto saat Gala Premier di Sinema XXI Transmart Pangkalpinang, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Doni Monardo Resmikan RS Covid-19 Ir Soekarno di Bangka Belitung

Film yang identik dengan lokasi wisata itu diproduksi oleh Walmer Sinema bekerja sama dengan Dewan Bandaraya Kota Kinabalu.

Sahabat Management Indonesia dari Bangka Belitung berperan sebagai rekanan Walmer Sinema.

Aksi laga dan adegan saling kejar menggunakan perahu motor membuat film ini cukup memacu adrenalin.

Naziarto menuturkan, obyek wisata di Babel sangat indah, sehingga menjadi aset budaya untuk dikembangkan seperti yang diupayakan Zulfakar dari Sahabat Management Indonesia melalui Film Destiny.

"Film ini mengangkat tentang budaya Bangka dan Malaysia yang mengingatkan kepada penonton bahwa berbeda budaya, tetapi kita sama," ujar Naziarto.

Baca juga: 5 Polisi Dipecat gara-gara Curi Senjata Dinas hingga Desersi, Kapolda Babel: Sebenarnya Tidak Mudah Memberhentikan Anggota...

Destiny mengisahkan sebuah keluarga yang memiliki dua orang anak kembar yang terpisah.

Seorang anak berada di Pontianak dan yang lainnya di Malaysia.

Budaya di Bangka dan budaya di Malaysia, memiliki perbedaan pola didik, sehingga sang anak berbeda karakter.

Suatu waktu, mereka bertemu di Desa Kurau, Bangka Tengah, dalam suatu kunjungan wisata.

Film ini mampu menyampaikan perbedaan anak kembar yang terpisah dan tumbuh dengan budaya berbeda, namun bisa saling berpadu dalam kehidupan.

Naziarto berpesan agar ke depannya, semua anak bangsa ahrus terus bersilaturahmi dan bersahabat dengan semua bangsa yang ada di dunia ini, tanpa membedakan suku, agama, dan ras.

Diharapkan, kancah perfilman dapat terus memperkenalkan Bangka Belitung bukan hanya obyek wisatanya, tetapi juga tentang budaya dan kehidupan.

Seperti semboyan China dan Melayu di Bangka, tong ngin fan ngin jit jong, yang menjadi contoh kebhinekaan di Babel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com