Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan yang Masuk ke Hutan Ini Terkena Serangan Anak Panah saat Istirahat, 3 Tewas

Kompas.com - 25/03/2021, 19:31 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tujuh orang yang terdiri dari enam warga sipil dan satu anggota TNI masuk ke dalam hutan di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Mereka memasuki hutan pada Sabtu (20/3/2021).

Saat sedang istirahat di dalam hutan, rombongan tersebut terkena serangan anak panah.

Mereka segera melarikan diri.

Empat orang selamat. Mereka mengalami luka terkena duri dan pohon saat berlari.

Namun, tiga lainnya tewas di lokasi.

Mereka yang selamat melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Petugas kemudian mendatangi lokasi.

Baca juga: 3 Orang Tewas Dihujani Anak Panah Saat Masuk ke Hutan Halmahera, Ini Kronologinya

Tiga orang tewas

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah

Tiga orang yang tewas adalah Risno, Yusuf Kader, dan Masani.

Jenazah Yusuf Kader dan Masani ditemukan lebih dulu.

Jenazah lalu dibawa ke rumah sakit. Namun, pihak keluarga keduanya menolak autopsi terhadap jenazah.

Kepala Polres Halmahera Tengah AKBP Nico Setiawan mengatakan, di tubuh jenazah terdapat luka bekas anak panah.

“Visum luar memang sudah rusak karena memang pertama, banyak luka, kemudian sudah dua hari. Jadi apakah kena panah dulu, apakah kemudian masih hidup terus ada serangan lain belum dapat dipastikan,” ungkapnya, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Jenazah Terakhir Korban Serangan Anak Panah Berhasil Dikeluarkan dari Hutan Halmahera

 

Jenazah Risno berhasil dievakuasi pada Rabu.

Keluarga Risno juga menolak jenazah diautopsi.

Nico menyebut, karena kondisi lokasi tidak memungkinkan, polisi belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Di awalkan tim evakuasi fokus bagaimana evakuasi korban. Yang pertama fokus pencarian, kedua fokus evakuasi, ketiga evakuasi korban yang masih tertinggal plus olah TKP. Tapi real-nya belum memungkinkan olah TKP, jadi berikutnya kita fokus olah TKP,” kata Nico.

Baca juga: Usai Bunuh Mantan Istri gara-gara Tolak Belikan Emas, Pria Ini Bawa Kabur Anak 5 Tahunnya

Diduga diserang suku pedalaman

Ilustrasi anak panah.TRIBUN MANADO/FERDINAND RANTI Ilustrasi anak panah.

Polisi belum bisa memastikan pelaku yang melakukan penyerangan terhadap tujuh orang itu.

Dari keterangan saksi selamat, penyerangan diduga dilakukan oleh suku pedalaman.

“Siapa pun pelakuanya harus berdasarkan fakta hukum nanti. Ini yang kita sampaikan baru berdasarkan keterangan saksi bahwa yang menyerang mereka dugaan Togutil. Nanti kita akan lihat seperti apa yang disampaikan saksi ataukah ada pihak lain,” terangnya kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Sandiwaranya Terungkap, Nenek 85 Tahun Itu Dibunuh si Pembantu

 

Mendulang emas

Ilustrasi emas yang ditemukan di tambang.Thinkstock Ilustrasi emas yang ditemukan di tambang.

Dia menyampaikan, berdasar pemeriksaan terhadap dua orang selamat, rombongan tersebut memasuki hutan untuk mendulang emas.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Tewas Disengat Lebah Saat Cari Buah di Hutan, Ini Kronologinya

“Ada juga keterangan lain dari mereka untuk berkebun. Mereka masuk ke hutan hingga kilometer 5, padalah sudah sampai kilometer 10,” jelas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ternate, Yamin Abdul Hasan | Editor: David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com