Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa di Kantor Bupati, ASN Pamekasan Tolak Tunjangan Dialihkan untuk Penanganan Covid-19

Kompas.com - 25/03/2021, 18:03 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Pamekasan berunjuk rasa di depan kantor bupati pada Kamis (25/3/2021).

Mereka menolak rencana penghapusan tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang diwacanakan Bupati Pamekasan Badrut Tamam.

Perwakilan ASN, Moh Sidik dalam orasinya mengatakan, unjuk rasa itu untuk menyelamatkan citra bupati di mata pegawai negeri sipil (PNS) dari jurang kehancuran.

Sebab, selama tiga bulan TPP ASN tidak cair, banyak yang mengalami kesulitan keuangan.

"Tolong TPP ASN jangan dihapus. Permintaan ini sekaligus untuk menyelamatkan citra bupati Pamekasan," ujar Moh Sidik saat berorasi di depan Kantor Bupati Pamekasan, Kamis.

Unjuk rasa itu, kata Sidik, bukti kecintaan ASN kepada bupati. Sidik menyebut, banyak ASN yang bersimpati kepada bupati setelah menerima tunjangan tersebut.

Baca juga: Bupati Maluku Tengah: Jangan Sampai Ada yang Masuk Bawa Sianida, Kita Tidak Bisa Makan Ikan Lagi...

Ia mengatakan, kebijakan menghapus TPP tak tepat dan menyulitkan ASN. Apalagi, para ASN membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi Covid-19.

Dalam unjuk rasa itu, para ASN didampingi gabungan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Pamekasan. Sejumlah ASN telah mengadu kepada LSM sebelum menggelar aksi.

Ketua LSM Komunitas Monitoring dan Advokasi (Komad) Zaini Wer Wer menjelaskan, ASN ingin menyampaikan keluhannya secara langsung kepada Bupati Pamekasan terkait rencana penghapusan TPP.

Oleh sebab itu, pihaknya selaku LSM yang banyak menerima aduan ASN ikut turun jalan mendampingi.

Menurut Zaini, penghapusan TPP ASN merupakan kebijakan bupati yang tidak populer.

Sebab, kebijakan itu akan berdampak kepada pelayanan pemerintah kepada masyarakat kabupaten Pamekasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Regional
Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com