Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Maaf, Ini Pengakuan Satpam yang Usir Warga dari Pantai Sanur Bali

Kompas.com - 25/03/2021, 15:23 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus seorang petugas keamanan (satpam) Hotel Puri Santrian di Kawasan Pantai Sanur, Bali, yang mengusir warga bernama Mirah Sugandhi dari pantai menjadi sorotan.

Sekuriti bernama Alit tersebut akhirnya meminta maaf dan mengaku hanya menjalankan tugas.

"Tidak ada maksud saya berbuat tidak baik. Saya cuma menjalankan tugas dan menertibkan pantai dan sekitarnya," kata Alit melalui video yang diterima Kompas.com dari pemilik Puri Santrian, IB Gede Sidartha Putra, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Heboh Warga Diusir Sekuriti Hotel dari Pantai Sanur, Ini Kata Dispar Bali

Sementara itu, menurut pemilik Hotel Puri Santrian, Puri Santrian, IB Gede Sidartha Putra, insiden itu karena masalah miskomunikasi.

Dirinya pun menegaskan, semua pantai di wilayah Sanur adalah milik umum.

“Semua beach milik publik, sehingga kegiatan masyarakat berwisata, mencari ikan, upacara adat, tidak boleh ada pelarangan dari hotel. Saya pikir ini miskomunikasi dan kami tidak pernah melarang masyarakat, apalagi masyarakat Sanur,” kata dia.

Insiden itu tak luput dari pemerintah daerah setempat. Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani menyayangkan hal itu bisa terjadi.

Baca juga: Oknum Sulinggih di Bali Diduga Cabuli Perempuan Bersuami

 

"Seharusnya tidak bisa terjadi seperti itu, mungkin kami akan mendekati hotelnya apa benar terjadi seperti itu. Pantai kan milik umum, bukan milik hotel, itu sudah jelas. Jadi tidak boleh seharusnya terjadi seperti itu," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mirah menunggah keluhannya di media sosial saat diusir oleh seorang sekuriti.

Baca juga: Satpam Hotel yang Usir Warga dari Pantai di Denpasar Minta Maaf

Mirah saat itu bersama anaknya sedang duduk di pantai, kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (23/3/2021).

Sempat kaget, akhirnya Mirah memprotes bagaimana bisa sebuah hotel memiliki pantai pribadi yang harusnya merupakan milik umum.

"Pantai ini kan milik publik. Ini pantai luas banget. Aku baru tahu kalo hotel bisa punya pantai. Aku masih syok dan kenapa aku diusir," kata Mirah dikutip dari akun Instagram @bayucuaca, Rabu.

(Penulis Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com