Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Ibu dan Anak Diusir Sekuriti Hotel Saat Bermain di Pantai, Ini Fakta Lengkapnya

Kompas.com - 25/03/2021, 14:13 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu dan anaknya diusir satpam hotel saat bermain di pantai kawasan Sanur, Bali.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (23/3/2021) sore.

Ibu bernama Mirah Sughandi tersebut menyesalkan tindakan arogan satpam hotel tersebut.

Rekaman video yang dibuat Mirah terkait keluhannya atas tindakan satpam itu lalu diunggah di akun Instagram dan kemudian viral.

"Pantai ini kan milik publik. Ini pantai luas banget. Aku baru tahu kalau hotel bisa punya pantai. Aku masih syok dan kenapa aku diusir," kata Mirah dikutip dari akun Instagram @bayucuaca, Rabu.

Baca juga: Video Viral Warga dan Anaknya Diusir Sekuriti Hotel, Dispar: Tak Ada Pantai Privat di Denpasar

Dispar turun tangan

Menyikapi kasus tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani angkat bicara.

Menurutnya, untuk memastikan informasi itu pihaknya akan meminta klarifikasi dari pihak hotel.

Sebab, yang dilakukan satpam tersebut tidak bisa dibenarkan. Mengingat pantai merupakan milik umum bukan privat atau hotel.

"Seharusnya tidak bisa terjadi seperti itu, mungkin kami akan mendekati hotelnya apa benar terjadi seperti itu. Pantai kan milik umum, bukan milik hotel, itu sudah jelas. Jadi tidak boleh seharusnya terjadi seperti itu," kata dia.

Baca juga: Pemilik Hotel Sebut Pengusiran Seorang Wanita oleh Sekuriti Miskomunikasi, Akui Pantai Milik Publik

Penjelasan pihak hotel

Pemilik Hotel Puri Santrian, IB Gede Sidartha Putra mengatakan, kejadian itu terjadi karena adanya miskomunikasi.

“Semua beach milik publik, sehingga kegiatan masyarakat berwisata, mencari ikan, upacara adat, tidak boleh ada pelarangan dari hotel,” katanya dikutip dari Tribun Bali, Rabu (24/3/2021)

Untuk menyikapi hal itu, pihaknya mengaku sudah melakukan mediasi dengan warga bersangkutan dan dianggap masalah tersebut telah selesai.

Baca juga: Kisah Pilu Lela, Tinggal di Gubuk Reyot 3x2 Meter Tanpa Listrik Bersama 4 Anaknya

“Jadi sebelum menjawab di sosial media, sebelum dibawa ke ranah politik, kami clear-kan dengan ibu itu. Bu Mirah sudah hadir dengan suami dan anaknya mencari titik temu yang baik,” katanya.

Untuk mengantisipasi kasus serupa agar tidak terulang, ia mengaku akan melakukan pembinaan kepada para staf hotel.

“Ini kasus pertama dan menjadi pembelajaran buat semua pihak termasuk kami bagaimana men-training staf kami. Walaupun niatannya baik, namun penyampaiannya harus tepat sehingga tidak terjadi miskomunikasi seperti ini,” terangnya.

“Saya pikir ini miskomunikasi dan kami tidak pernah melarang masyarakat, apalagi masyarakat Sanur,” kata Sidartha menambahkan.

Penulis : Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor : Robertus Belarminus, David Oliver Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com