Jenis ini umum ditemukan di laut Indonesia. Lumba-lumba ini biasa biasa hidup berkelompok. Satu kawanan bahkan bisa mencapai ribuan anggota. Sedangkan untuk kelompok kecil biasanya terdiri atas 5-15 ekor.
Di samping itu, menurut Mira, kawanan Indo-Pacific bottlenose dolphin terkadang juga bergabung dengan kawanan saudara dekatnya, Common bottlenose dolphin (Tursiops truncatus).
Baca juga: Lumba-lumba Seberat 3 Kuintal Mati di Pantai Gunungkidul, Begini Kondisinya
Karena berkelompok dalam jumlah banyak, lumba-lumba ini memiliki strategi tersendiri untuk berburu mangsa.
"Strategi mereka mencari makan dengan menggiring ikan-ikan kecil ke daerah dangkal. Memang hal ini berisiko juga untuk mereka (lumba-lumba). Karena kelompok besar bisa terdampar," ujar Mira.
Mira mengatakan, fenomena kemunculan ribuan lumba-lumba bisa terjadi lantaran dua kawanan bergabung jadi satu untuk berburu mangsa.
Baca juga: Mengapa Paus dan Lumba-Lumba Bisa Terdampar? Ini Beberapa Sebabnya...
"Soal ribuan ekor itu, karena lumba-lumba jenis Indo-Pacific bottlenose dolphin yang kadang bercampur antara Tursiops aduncus dan Tursiops truncatus, jadi wajar sih melihat mereka dalam jumlah besar," kata Mira.
Menurut Mira, hewan ini memiliki insting berburu dan dikaruniai sonar biologis yang disebut ekolokasi.
Dengan insting yang dimiliki, kawanan lumba-lumba sejatinya mampu mengidentifikasi kedangkalan daerah yang mereka tuju.
Baca juga: Lumba-lumba yang Mulutnya Terlilit Benang Plastik Terdampar di Pantai Sulbar
Namun karena kondisi tertentu, seperti jumlah ikan buruan yang kian sedikit, menyebabkan hewan tersebut terpaksa melakukan tindakan yang membahayakan mereka.
"Jadi mungkin dengan jumlah ikan yang semakin sedikit, tentu dibutuhkan effort dari lumba-lumba, lebih sulit untuk mereka mencari makan. Mungkin ini yang menyebabkan mereka bisa sampai terdampar," kata Mira.
Menurut Mira, masyarakat di sekitar pantai juga memiliki peran membantu lumba-lumba atau mamalia laut lain agar tidak terdampar.
Baca juga: Tragedi Minyak di Mauritius dan Perjuangan Induk Lumba-lumba Selamatkan Bayinya...
Yakni dengan menggiring mereka kembali ke tengah laut jika sudah mendekati areal pantai.
Solusi lainnya, lanjut Mira, yakni penggunaan alat bantu khusus yang disebut Pinger.
"Alat ini mampu mengeluarkan bunyi-bunyian yang akan membuat lumba-lumba aware agar tidak mendekat ke daerah tersebut," kata Mira.
Meski kejadian lumba-lumba terdampar baru pertama kali terjadi di Tapanuli Selatan, tapi data menunjukkan rangkaian kejadian sebelumnya sejak Mei 2013.
Baca juga: Kualitas Laut Parah, Ada Polutan Beracun di Tubuh Paus dan Lumba-Lumba
Rata-rata temuan lumba-lumba terdampar di pantai atau sungai ini antara satu hingga tiga ekor dengan jenis beragam seperti lumba-lumba hidung botol dan spinner.
Mereka ditemukan di sejumlah perairan di berbagai provinsi Indonesia, seperti Aceh, Nias Utara, Batam, dan Padang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.