Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Warga Dihujani Anak Panah di Hutan, 3 Tewas, Diduga Diserang Suku Pedalaman

Kompas.com - 25/03/2021, 12:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus penemuan tiga jasad, Risno, Yusuf Kader dan Masani, di dalam hutan di Halmahera Tengah, Maluku Utara, terus diselidiki.

Dugaan awal, menurut polisi, ketiga korban tewas usai diserang sekelompok orang menggunakan anak panah, Sabtu (20/3/2021).

Polisi juga masih menyelidiki soal informasi beredar kelompok penyerang disebut dari warga suku pedalaman di hutan tersebut.

“Sementara ini, kita berdasarkan keterangan saksi karena belum ada keterangan lain. Lagian belum dilakukan olah TKP karena tim masih fokus pencarian dan evakuasi korban,” kata Kapolres Halmahera Tengah, AKBP Nico Setiawan.

Saat ini polisi tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pendekatan ke sejumlah kelompok warga suku pedalaman. 

Baca juga: Kecelakaan Maut, Satu Keluarga Tewas, Rem Motor Diduga Blong Tabrak Tebing Beton

Diserang saat beristirahat

Nico menjelaskan, ada tujuh orang warga masuk ke hutan. Salah satu dari rombongan tersebut diketahui merupakan anggota TNI.

Lalu, setelah masuk ke hutan sejauh 5 hingga 10 kilometer, rombongan itu memutuskan untuk beristirahat.

Beberapa saat kemudian, rombongan dihujani anak panah. Empat orang berhasil kabur dan menyelamatkan diri.

“Visum luar memang sudah rusak karena memang pertama, banyak luka, kemudian sudah dua hari. Jadi apakah kena panah dulu, apakah kemudian masih hidup terus ada serangan lain belum dapat dipastikan,” ujar Nico.

Baca juga: 3 Orang Tewas Dihujani Anak Panah Saat Masuk ke Hutan Halmahera, Ini Kronologinya

 

Medan yang sulit

Setelah menerima laporan korban selamat, warga dan polisi segera melacak korban. Jenazah Yusuf Kader dan Masani akhirnya berhasil ditemukan dan dibawa ke rumah sakit.

Sementara itu, petugas masih berusaha mengevakuasi jenazah Risno.  Kondisi jalan yang licin dan jarak tempuh ke lokasi memakan waktu lebih kurang 10 jam, menjadi kendala petugas.

Sementara itu, dari keterangan yang diperoleh polisi, rombongan warga itu masuk ke hutan hendak mencari emas.

Namun, polisi juga memperoleh keterangan bahwa rombongan tersebut hendak berkebun.

“Ada juga keterangan lain dari mereka untuk berkebun. Mereka masuk ke hutan hingga kilometer 5, padalah sudah sampai kilometer 10,” tutur Kapolres saat dihubungi, Rabu (24/3/2021).

(Penulis: Kontributor Ternate, Yamin Abdul Hasan | Editor: David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com