Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasionalisme di Tapal Batas, Tanah Masuk Malaysia, Warga Sebatik Pilih Tetap Jadi WNI

Kompas.com - 25/03/2021, 11:57 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com – Wajah bersahaja dan sederhana itu dengan tegas tanpa ragu memekikkan nasionalisme.

Meski hidup dan besar di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang penuh keterbatasan dan kekurangan, jiwa patriot yang dimiliki petani di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara bernama Syarif Hidayatulloh, tidak sedikitpun goyah.

Di depan Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra dan para pejabat Negara lain, Syarif dengan yakin mengepalkan tangan dan menyerukan NKRI harga mati.

"Kalau negara kami yang inginkan kami pergi, kami akan pergi. Tapi kalau Malaysia yang usir kami, kami katakan tidak!"ujarnya, saat mempertanyakan nasibnya karena sebagian tanahnya masuk wilayah Malaysia, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Delapan Desa di Perbatasan Indonesia-Malaysia Kini Teraliri Listrik

Syarif dan puluhan masyarakat di Pulau Sebatik, diundang dalam penjaringan aspirasi pasca pengukuran ulang patok batas negara yang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama Jabatan Ukur dan Pemetaan Malaysia (Jupem) pada 2019 lalu.

Dalam pengukuran tersebut, ada puluhan lahan masyarakat Sebatik Utara yang masuk wilayah Malaysia, pun sebaliknya, puluhan hektar lahan Malaysia masuk Indonesia.

‘’Lahan kami sudah bersertifikat, BPN Nunukan keluarkan surat itu. Kami tidak mempertanyakan letak batas negara, akan tetapi kami memiliki hak atas tanah kami. Bagaimana dengan itu? Apakah negara menyediakan ganti untung atau seperti apa?,’’katanya lagi.

Bukan tanpa sebab Syarif mempertanyakan masalah tersebut. Puluhan masyarakat Sebatik Utara yang tanahnya masuk Malaysia juga mempertanyakan hal serupa.

Sejak terjadi pergeseran patok, banyak masyarakat lain mencibir dan menyudutkan sejumlah warga yang keberadaan tanahnya berada di kawasan Malaysia.

Bahkan warga Malaysia sendiri terkadang melakukan provokasi dengan cara mencoret dinding bangunan yang masuk Malaysia dengan tanda silang.

Sering ada warga Malaysia yang bilang, tanah dan bangunan warga Sebatik sebentar lagi menjadi milik mereka.

‘’Mungkin tanda silang hanya sebatas coretan. Tapi bagi kami itu provokasi. Saya tegaskan selagi belum ada keputusan negara, saya tidak akan pindah. Saat ini tanah itu masih milik negara saya, bukan milik Malaysia,’’tegasnya.

Seluruh aset masuk Malaysia, Mama Raya tetap memilih merah putih

Nasionalisme di tapal batas tidak sebatas ikrar. Keikhlasan dan jiwa merah putih kembali ditunjukkan Raya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com