PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemerintah diminta segera menuntaskan program vaksinasi untuk mempercepat kekebalan kelompok atau herd immunity.
Ahli Epidemiolog Lapangan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, dr Yudhi Wibowo mengatakan, capaian vaksinasi yang dimulai sejak 13 Januari lalu masih rendah.
"Saat ini sangat mendesak perlunya akselerasi proses vaksinasi di Indonesia agar herd immunity segera tercapai," kata Yudhi melalui keterangan tertulis, Kamis(25/3/2021).
Baca juga: Banyumas Akan Jadi Lokasi Sentra Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
Yudhi memaparkan, per tanggal 22 Maret 2021, jumlah orang yang telah menerima vaksin dosis pertama 5.732.210 orang atau rata-rata 223.621 orang per hari.
"Untuk mencapai herd immunity diperlukan minimal 70 persen dari populasi penduduk Indonesia atau sekitar 181,5 juta jiwa yang divaksin," ujar Yudhi.
Berdasarkan data tersebut, maka untuk mencapai 70 persen populasi penduduk Indonesia menerima vaksin, membutuhkan waktu sangat lama yaitu 2.185 hari atau 73 bulan atau 6,1 tahun.
"Tentunya waktu ini sangat lama dan panjang, dan kemungkinannya menjadi tidak efektif untuk mencapai herd immunity secara bersamaan," ujar Yudhi.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Indikator Sekolah Tatap Muka Bukan Cuma Vaksinasi Guru
Lebih lanjut, Yudhi mengatakan, hal lain yang perlu dipertimbangkan juga adalah terkait efektivitas vaksin.
"Berapa lama vaksin mampu memproteksi individu yang telah menerima vaksin, dan apakah masih diperlukan booster agar kekebalan dapat dipertahankan tetap efektif," kata Yudhi.
Menurut Yudhi efikasi vaksin yang beredar bervariasi antara 65 persen hingga lebih dari 90 persen. Namun efektivitas vaksin sampai dengan saat ini belum ada hasil penelitiannya.
Untuk itu, dia berpesan setelah divaksin harus tetap disiplin dengan protokol kesehatan 5M.
"Vaksin bukan segala-galanya, hanya sebagai satu cara pencegahan Covid-19. Orang yang telah divaksin, masih mungkin tertular Covid-19 meski kemungkinan hanya bergejala ringan," ujar Yudhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.