Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Sukses Usaha Kaktus Hias Saat Pandemi, Permintaan Menggila, Omzet hingga Rp 80 Juta Per Bulan

Kompas.com - 25/03/2021, 11:24 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

“Omzet terbesar satu bulan pernah sampai Rp 80 - 85 juta awal pandemi. Saya tahan-tahan agar ada yang tidak terjual. Kalau dibiarkan bisa langsung habis kaktus di sini,” kata Joko.

Tangan dingin

Awalnya, seorang teman menitipkan sekardus sukulen muda dan kaktus umur masih 2-3 bulan. Sebenarnya tanaman itu dekorasi cafe, namun banyak yang mati. Joko menceritakan, temannya menitipkan untuk dirawat.

Semuanya tumbuh segar dalam perawatan. Orang-orang yang melihat tertarik untuk membeli. Joko dan temannya melihat ini sebagai peluang.

Mereka membeli dan berburu tanaman hias ini sampai ke Lembang, Jawa Barat, dan Kopeng di Jawa Tengah pada 2017.

Setelah berbagai percobaan, Joko mulai serius membuka usaha ini meski kecil-kecilan di Bantul, awal 2018. Usahanya yang semakin besar membuat Joko memberanikan diri keluar kerjaan dari perusahaan terkait produk hasil hutan.

Ia dan Dini berniat berdikari jualan kaktus. Mereka pun membukanya di Panjatan, Kulon Progo.

Tak lama kemudian, pandemi datang. Omzet penjualan pun meningkat tajam hingga puluhan juta rupiah per bulan.

Baca juga: Kisah Bang Jack, Eks Napiter Perakit Bom Bali 1 yang Kini Sukses Jualan Soto

Kegigihan itu membuahkan hasil sehingga mereka bisa membangun rumah ukuran rumah 24x8 meter di lahan 400 meter persegi di Bojong. Ia juga membangun green house di depan, samping dan belakang rumah.

“Sekarang bisnis kaktus berangsur normal (tidak seperti awal pandemi). Satu bulan bisa menjual 1.000 – 1.500 kaktus. Omzet sekitar Rp 30-an juta satu bulan,” kata Joko.

Foto produk

Nila Umardini (44) penggemar tanaman hias. Ia menghabiskan Rp 120.000 untuk membeli kaktus Gymnodamsii dan beberapa sukuken, seperti lidah katak atau Drimiopsis, Kalanchole, Cereus peruvianus dan Optia SP, beserta pot-pot hias ukuran 10 Cm.

Nila mengaku sengaja berburu tanaman setelah berselancar di dunia maya. Bukan hanya karena perawatannya yang mudah dan gampang dikembangbiakkan, keindahan kaktus cocok untuk dekorasi ruang rumah. Ia meletakkan di teras depan, lemari, meja tamu, hingga kursi sudut.

“Saya sengaja berburu kaktus untuk keperluan usaha dan mempercantik ruangan,” kata Nila di rumahnya Jogoyudan, Wates, Kulon Progo.

Bagi Nila, kaktus hias itu jadi bagian dari usaha yang sedang dirintisnya. Nila pekerja swasta yang sedang WFH sepanjang pandemi. Ia memanfaatkan waktu untuk mengembangkan bakat minat di dunia kuliner dan menjahit.

Hampir setiap hari ia menghasilkan produk, difoto, lantas diunggah sebagai status dan jualan lewat media sosial.

Ia tidak lupa memanfaatkan sukulen dan kaktus mininya sebagai latar belakang foto.

“Setiap hari update. Dengan kaktus hias jadi semakin menarik,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com