KOMPAS.com - Aparat TNI membubarkan paksa hajatan di Dusun Tlogomulyo, Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Grobogan pada Sabtu (20/3/2021).
Dari video yang beredar, oknum TNI mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepada warga yang datang di hajatan.
"Kamu izin sama siapa ? Siapa yang kasih izin? Saya banting sekalian!" tegas salah seorang anggota TNI dalam video tersebut.
Sementara itu di Bali, beredar sebuah video tentang warga yang diusir saat duduk di pantai di kasawan Sanur, Bali.
Dalam unggahannya, wanita bernama Mirah Sughandi tersebut mengeluh karena diusir petugas sekuriti sebuah hotel saat duduk di pantai.
Bahkan, ia mengaku syok dan mempertanyakan alasan ia diusir. Padahal, menurutnya, pantai adalah ruang publik, bukan ruang pribadi.
Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:
Temuan ini bermula dari seorang warga yang melihat benda berkilauan di pesisir pantai Desa Tamilow, Amahai, Maluku Tengah.
Setelah disaring, ternyata ada kandungan emas dalam benda berkilauan tersebut.
Menurut perangkat Desa Tamilow Rais Pawae, benda itu berbentuk butiran dan menyerupai batu-batu kecil.
Setelah kejadian itu tersebar, banyak warga berbondong-bondong mendatangi pantai untuk mendulang emas.
Tindakan tegas oknum aparat itu dibarengi dengan ucapan yang tidak pantas. Aksi pembubaran hajatan itu sebelumnya viral di media sosial.
Tampak dalam video 26 detik itu, oknum TNI mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.
"Kamu izin sama siapa ? Siapa yang kasih izin? Saya banting sekalian!" tegas salah seorang anggota TNI dalam video tersebut.
"Ini melanggar prokes semua. Tahu enggak? PPKM dibuat itu bukan untuk dilanggar!" ujar anggota TNI lainnya dengan membentak.
Baca juga: TNI Bubarkan Hajatan dengan Kasar dan Membentak-bentak, Dandim: Faktor Capek
Bahkan, ia mengaku syok dan mempertanyakan alasan ia diusir. Padahal, menurutnya, pantai adalah ruang publik, bukan ruang pribadi.
"Pantai ini kan milik publik. Ini pantai luas banget. Aku baru tahu kalo hotel bisa punya pantai. Aku masih syok dan kenapa aku diusir," kata Mirah dikutip dari akun Instagram @bayucuaca, Rabu.
Mirah mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (23/3/2021) sore.
"Semoga hal ini tak terjadi lagi," katanya melalui pesan WhatsApp, Rabu.
Baca juga: Video Viral Warga dan Anaknya Diusir Sekuriti Hotel, Dispar: Tak Ada Pantai Privat di Denpasar
Peserta memorakporandakan kursi forum kongres di Gedung Islamic Center Surabaya. Beberapa satu sisi pintu kaca gedung juga dilaporkan pecah.
Menurut Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Jawa Timur Yogi Pratama membenarkan kejadian tersebut.
"Ada beberapa peserta kongres yang emosi karena aspirasinya tidak diakomodasi peserta sidang," kata Yogi, dikonfirmasi Selasa malam.
Baca juga: Kongres HMI di Surabaya Ricuh, Kursi Peserta Berantakan, Pintu Kaca Gedung Pecah
Ia ditangkap bersama empat pelaku lainnya.
Sebelum peristiwa terjadi, oknum Kades RI menginisiasi pertemuan bersama tersangka lain pada Selasa (19/1/2021) malam.
Mereka menetapkan akan mencuri rel kereta api di kilometer 20 + 600. Titik tersebut berada di antara Stasiun Cigombong, Bogor dan Stasiun Cicurug, Sukabumi.
Pencurian direncanakan pada Kamis (21/1/2021). Dalam aksinya, para tersangka memotongi besi rel kereta.
"Modus operandinya memotong rel kereta api menjadi beberapa bagian, kemudian mengangkut besi rel tersebut untuk dijual ke tukang besi bekas," ucap Kapolres Bogor AKBP Harun dalam keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: Oknum Kepala Desa Terlibat Pencurian Rel Kereta Api Rute Bogor-Sukabumi, Ini Faktanya
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin, Achmad Faizal | Editor : Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.