Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Julia, Bikkhuni dan Doktor Pertama di Indonesia yang Dalami Agama Buddha, Bantu Perempuan dengan Sekolah

Kompas.com - 25/03/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - "Jadi, akan sangat keliru jika ada yang mengatakan kelahiran sebagai seorang perempuan itu adalah karma buruk."

Hal itu diucapkan Julia Surya (35) atau Bhikkhun? ?hit?car?n?, dalam sebuah webinar bertajuk "Wanita Hebat Zaman Buddha" pada awal Maret lalu.

Ia merujuk pada pemahaman yang masih diyakini sejumlah umat Buddha bahwa perempuan lebih inferior dari laki-laki.

Baca juga: Mau Coba Jeep Wisata Keliling Borobudur? Berikut Harga Paketnya

Dengan latar belakang Candi Borobudur di aplikasi Zoom-nya, perempuan berjubah oranye itu menjelaskan tentang sosok Khujjuttar?, seorang pengikut Buddha perempuan terpelajar atau yang disebut up?sik?.

Khujjuttar?, adalah satu-satunya siswa perempuan yang karyanya masuk dalam kitab Buddha bagian Khuddaka Nik?ya.

Kitab yang ditulis Khujjuttara, Itivuttaka, berisi khotbah-khotbah Buddha dalam bentuk prosa.

"Ketika ada up?saka (pengikut Buddha laki-laki) yang pintar, ternyata kita ada up?sik? yang pintar juga," ujar dosen di STIAB Smaratungga, Boyolali, Jawa Tengah itu.

Baca juga: Wisata Keliling Borobudur Pakai Jeep, Kunjungi Tempat Wisata dan UMKM Desa

Julia adalah satu dari belasan perempuan Indonesia yang ditahbiskan menjadi Bhikkhuni Therav?da, alirah Buddha terbesar di Indonesia selain Mah?y?na.

Ia adalah Bhikkhuni Therav?da bergelar doktor pertama di Indonesia yang mendalami bidang agama Buddha.

Ia juga tengah mengejar gelar master keduanya di bidang Bimbingan dan Konseling di sebuah universitas di Semarang.

Baca juga: Berita Foto: Keindahan Desa Karangrejo di Borobudur, Magelang

Pendidikan, baginya, bukanlah suatu hal yang bisa ditawar-tawar, apalagi mengingat masih banyaknya pihak yang mempertanyakan keabsahan bhikkhuni Theravada.

"Misalnya, seperti bhikkhuni, di mana penolakan masih besar di luar sana, jika tidak membekali diri dengan pendidikan, dengan pengetahuan, dengan Dhamma (ajaran Buddha) yang baik, itu akan sangat sulit.

"Tapi ketika kita membekali diri dengan pendidikan, disiplin yang baik, itu akan menjadi satu nilai plus untuk tidak diremehkan," katanya dalam wawancara dengan BBC News Indonesia.

Baca juga: Kokohnya Wihara Lalitavistara Cilincing dan Sekolah dengan Mayoritas Siswa Muslim...

'Tekad dan nekat beda tipis'

Ritual Puja Bhakti di lantai dua Vihara Mahabodhi, Semarang.Noni Arnee untuk BBC News Indonesia Ritual Puja Bhakti di lantai dua Vihara Mahabodhi, Semarang.
Hari beranjak petang dan Julia siap menjalankan ritual Puja Bhakti di lantai dua Vihara Mahabodhi, Semarang. Tiga hio dinyalakannya. Ia memberi hormat dengan menundukkan kepala lalu ia memukul gong.

Ia pun lanjut duduk bertumpu lutut untuk menjalankan ibadah itu, dengan dua s?ma?er? dan (calon Bhikkhun?) di sisinya. Selama 45 menit, ia bermeditasi dan membaca Paritta.

Puja Bhakti mesti dilakukannya dua kali sehari, tapi setelah menjalani kehidupan monastik selama 13 tahun, hal itu tak dirasanya berat karena sudah biasa dilakukannya.

Baca juga: Tokoh Budha: Pakai Masker Cara Cerdas Sikapi Hidup...

Melihat ke belakang, Julia mengatakan tak pernah berambisi menjadi seorang bhikkhuni, meski sudah aktif dalam kegiatan keagamaan Buddha sejak SMP.

Sedari kecil, ia pun selalu tertarik dengan kehidupan monastik, yang disebutnya penuh kesederhanaan.

Perempuan asal Bengkalis, Riau, itu mulanya terbang ke Pulau Jawa dengan tujuan untuk 'berlatih ' atau menjalani kehidupan monastik, meski saat itu ia mengatakan pada orang tuanya akan kuliah.

"Boleh dikatakan antara tekad dan nekat itu beda tipis," ujarnya.

Baca juga: RSCM Terima Bantuan 4.000 Masker dan 100 Baju Isolasi dari Yayasan Budha Tzu Chi

Julia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi Buddha sedari kecil.Julia Surya Julia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi Buddha sedari kecil.
Namun, di Boyolali, Jawa Tengah, hidupnya berubah arah.

Dia bertemu dengan seorang guru, yang mendorongnya untuk belajar agama Buddha secara formal di bangku kuliah.

"Saya awalnya masih tawar menawar. Bhante, saya nggak mau kuliah. Tapi beliau bilang baik-baik, 'kamu harus kuliah'.

"Saya selalu bilang nggak mau, sampai terakhir beliau ngomong, 'kalau nggak mau kuliah jangan jadi murid saya'.

Baca juga: Potret Toleransi dari Timika, Anak Muda Katolik Kristen, Hindu, Budha Jaga Shalat Id

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com