Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Video Rap, Mahasiswa UGM Kritik Pengelolaan Sampah di TPA Piyungan

Kompas.com - 24/03/2021, 19:46 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) punya cara tersendiri dalam mengkritik cara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.

Sejumlah orang yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM menyampaikan kritik lewat video rap bertajuk Negeri Istimewa.

Presiden Mahasiswa UGM Muhammad Farhan mengatakan, video tersebut dibuat karena selama pandemi Covid-19 tidak memungkinkan kritik disampaikan dengan unjuk rasa.

"Selain itu kami juga menyoroti kondisi masyarakat di Piyungan yang kurang mendapatkan perhatian. Kami memilih rap untuk merepresentasikan keresahan kami dan juga masyarakat Piyungan," kata Farhan, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Lolos SNMPTN UGM 2021, Ini yang Harus Dilakukan Calon Mahasiswa

Video berdurasi 2 menit 55 detik tersebut juga upaya mereka mengembalikan citra mahasiswa.

Mengingat, dalam satu tahun terakhir unjuk rasa mahasiswa dinilai meresahkan masyarakat lantaran berakhir ricuh.

"Oleh karena itu kami gabungkan budaya Jawa dan isu lingkungan melalui video. Mengingat Kota Jogja memiliki seniman rap seperti Jogja Hiphop Foundation (JHF). Sehingga kami berupaya membangkitkan lagi empati masyarakat," katanya.

Selain menyampaikan keresahan melalui video musik pihaknya juga menyampaikan pandangannya secara langsung dengan melakukan audiensi dengan Pemerintah DIY soal masalah pengelolaan sampah.

Baca juga: UGM Terima 2.069 Mahasiswa Baru dari Jalur SNMPTN

Pihaknya juga memberikan ide seperti pengolahan sampah plastik yang hingga sekarang belum bisa diselesaikan dengan baik.

"(Dalam pertemuan) kita dapat beberapa catatan untuk terus dikawal," ujarnya.

Sementara itu, Kabiro Pengembangan Infrasrtuktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan Setda DIY, Bambang Widyo Satmo menyampaikan, telah menerima audiensi mahasiswa UGM dengan baik, terkait kritik pengelolaan sampah.

Dalam pertemuan ini pihaknya juga menyampaikan program Pemerintah DIY dalam pengelolaan sampah TPA.

Baca juga: Yogyakarta Darurat Sampah akibat TPST Piyungan Ditutup, Depo-depo Sampah Penuh hingga Pilih Tutup

Termasuk rencana pemerintah DIY menambah lahan di TPA Piyungan seluas 1.9 hektar.

"Kami memaparkan program-program di TPA Piyungan, apa yang sudah dilaksanakan dan apa yang akan dilakukan, termasuk kolaborasi dengan banyak pihak," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com