YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) punya cara tersendiri dalam mengkritik cara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.
Sejumlah orang yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM menyampaikan kritik lewat video rap bertajuk Negeri Istimewa.
Presiden Mahasiswa UGM Muhammad Farhan mengatakan, video tersebut dibuat karena selama pandemi Covid-19 tidak memungkinkan kritik disampaikan dengan unjuk rasa.
"Selain itu kami juga menyoroti kondisi masyarakat di Piyungan yang kurang mendapatkan perhatian. Kami memilih rap untuk merepresentasikan keresahan kami dan juga masyarakat Piyungan," kata Farhan, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Lolos SNMPTN UGM 2021, Ini yang Harus Dilakukan Calon Mahasiswa
Video berdurasi 2 menit 55 detik tersebut juga upaya mereka mengembalikan citra mahasiswa.
Mengingat, dalam satu tahun terakhir unjuk rasa mahasiswa dinilai meresahkan masyarakat lantaran berakhir ricuh.
"Oleh karena itu kami gabungkan budaya Jawa dan isu lingkungan melalui video. Mengingat Kota Jogja memiliki seniman rap seperti Jogja Hiphop Foundation (JHF). Sehingga kami berupaya membangkitkan lagi empati masyarakat," katanya.
Selain menyampaikan keresahan melalui video musik pihaknya juga menyampaikan pandangannya secara langsung dengan melakukan audiensi dengan Pemerintah DIY soal masalah pengelolaan sampah.
Baca juga: UGM Terima 2.069 Mahasiswa Baru dari Jalur SNMPTN
Pihaknya juga memberikan ide seperti pengolahan sampah plastik yang hingga sekarang belum bisa diselesaikan dengan baik.
"(Dalam pertemuan) kita dapat beberapa catatan untuk terus dikawal," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.