NUNUKAN, KOMPAS.com – Kebakaran terjadi di Jalan Bahari di kawasan Pasar Lama Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (23/3/2021).
Kawasan padat penduduk yang terletak di tengah kota ini, menjadi salah satu area pertokoan dan pusat ekonomi masyarakat setempat.
Sejumlah masyarakat dan saksi mata, menyebut kebakaran tersebut bukan karena kelalaian, melainkan dibakar orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bernama OS.
Baca juga: Kebakaran Hanguskan Kantor Partai Berkarya di Ambon, 2 Warga Cidera
OS dikenal warga sebagai pemuda tidak waras. Gangguan mental yang dialaminya diduga akibat sering mabuk lem dan narkoba.
Saksi mata kejadian Syamsir Ponna (36) menuturkan, pada kejadian sekitar 01.30 Wita.
Syamsir masih belum tidur ketika tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong dari tetangga depan rumahnya.
"Saya keluar dan melihat api menyala di bagian plafon tetangga depan rumah, saya bangunkan keluarga, saya teriak teriak bangunkan tetangga. Kebetulan api masih belum terlalu menyebar saat itu," tuturnya.
Para tetangga yang terkejut, secara spontan berusaha menyelamatkan barang sebisa mungkin.
Baca juga: Kebakaran 52 Ruko dan 7 Kios di Kampar, Suami Istri Jadi Korban Tewas
Namum, api merembet begitu cepat, sehingga tidak banyak barang yang bisa diselamatkan.
Syamsir mengatakan, masyarakat sekitar sering mengeluhkan adanya pemuda ODGJ yang diduga sering menggunakan narkoba dalam lorong sempit di gang tersebut saat malam.
"Saya sering melihat OS keluar masuk lorong sempit situ. Banyak juga yang bilang kalau karena aktivitas OS yang memakai narkoba itulah yang menjadi penyebab kebakaran," katanya lagi.
Keterangan Syamsir juga tidak dibantah Lurah Nunukan Barat Sudiasih.
Banyak warga yang menuduh OS adalah biang kerok dari peristiwa kebakaran yang menghanguskan sejumlah Ruko.
Ada toko alat olahraga, toko emas, toko kain, toko buku juga toko alat pancing di lokasi tersebut.
"Memang banyak sekali laporan masyarakat ke kami. Sebelum kebakaran, ada aktivitas yang katanya menggunakan narkoba di rumah kosong dalam lorong sempit sekitar situ," katanya.
Baca juga: Rebutan Lahan, Juru Parkir Duel hingga Satu Orang Tewas, Begini Kronologinya
Warga lain pemilik toko alat olahraga bernama Santo juga mengakui jika penyebab kebakaran diduga OS yang merupakan ODGJ.
Santo mengatakan, api muncul dari sebuah rumah kosong. Rumah tersebut tidak pernah ada aktivitas bahkan listrik pun tidak aktif.
"Memang berkembang informasi itu (dibakar ODGJ). Semua barang habis terbakar, saya sendiri saja kerugian sekitar Rp 500 juta sampai Rp 700 juta," kata Santo.
Polisi lakukan penyelidikan
Sementara itu, Kapolsek Nunukan Kota Iptu. Randya Shaktika mengatakan, ada sekitar 19 bangunan yang terbakar pada peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.30 Wita hingga menjelang Subuh ini.
Kerugian akibat peristiwa tersebut, ditaksir sekitar Rp 10 miliar. Sampai saat ini, polisi masih mendalami penyebab kebakaran.
"Isu dari masyarakat yang mengatakan dibakar cukup santer. Banyak laporan masuk terkait itu, katanya yang membakar adalah orang bernama OS. Kita masih dalami itu," kata Randya.
Baca juga: Catatan IDI Nunukan Setahun Covid-19, Insentif Nakes Belum Cair dan Nihil Tes Swab di Puskesmas
Polisi juga sudah menurunkan tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System), untuk memastikan sejumlah laporan yang masuk.
"Kita belum berani membenarkan isu tersebut. Kalau sebatas isu belum tentu benar dan belum tentu salah kan, kita masih bekerja di lapangan," ujarnya lagi.
Dibangun posko BPBD
Pemerintah Kabupaten Nunukan juga sudah membangun sebuah posko yang terletak di gedung serba guna Amalia, tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Sekretaris Daerah Nunukan Servianus mengatakan, posko tersebut menjadi pusat aduan dan koordinasi.
"Seluruh pendataan dan pelaporan berpusat di Posko yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan. Di sini pusat semua aktivitas pendataan dan kebutuhan kebencanaan," katanya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 22 Maret 2021
Servianus mengatakan, saat ini belum diperlukan adanya fasilitas dapur umum, karena mayoritas korban memiliki keluarga besar dan rumah pribadi di luar Ruko yang saat ini hangus terbakar.
Disinggung terkait indikasi kebakaran akibat kesengajaan, Servianus mengatakan, masih menunggu kepastian dari hasil penyelidikan polisi.
"Kalau benar dibakar ODGJ, kita akan minta Dinas Sosial mencari jalan bagaimana mengatasi itu nanti," jawabnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.