Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka Dimulai Juli, Disdik Serang: Kalau Orangtua Tak Mau, Enggak Boleh Dipaksa

Kompas.com - 23/03/2021, 09:33 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang akan menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021.

Namun, pemerintah daerah memberikan ruang bagi orangtua siswa yang keberatan anaknya mengikuti sekolah tatap muka tersebut.

Baca juga: Belajar Tatap Muka di Kota Serang Dimulai Juli 2021, Ini Persiapannya

Tidak ada paksaan

Ilustrasi siswa dalam kelas menggunakan masker.DOK. PIXABAY Ilustrasi siswa dalam kelas menggunakan masker.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Wasis Dewanto menjelaskan, orangtua berhak menentukan apakah anak mereka akan mengikuti sekolah tatap muka atau tidak.

Pihak dinas akan memberikan surat bagi orangtua murid yang berisi pernyataan kesediaan belajar tatap muka.

"Orangtua menjadi penentu, orangtua yang enggak mau, enggak boleh dipaksa. Yang enggak mau bisa tetap belajar dari rumah secara daring atau luring," kata Wasis.

Baca juga: Apakah Zainal Abidin Adalah Abrip Asep, Polisi yang Hilang Saat Tsunami? Ini Rentetan Kejadiannya dari Tahun ke Tahun

 

Ilustrasi anak-anak di sekolah.PA MEDIA via BBC INDONESIA Ilustrasi anak-anak di sekolah.
Baru 74 persen sekolah yang sudah siap

Wasis Dewanto menuturkan hingga kini, terkonfirmasi baru 74 persen sekolah yang telah siap menerapkan pembelajaran tatap muka, Juli 2021.

Menurutnya, ada 253 Sekolah Dasar (SD) dan 79 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Serang yang telah mengisi daftar periksa kesehatan tatap muka yang disediakan oleh Kemendikbud.

"Hasilnya tingkat kesiapan sekolah yang sudah memenuhi syarat belajar tatap muka baru 74 persen, kita masih punya pekerjaan rumah 26 persen lagi yang belum siap protokol kesehatannya," kata dia.

Menurut dia, persiapan ini bisa didukung dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sesuai dengan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020.

"BOS boleh dipakai untuk beli pendukung penanganan Covid-19, pengadaan masker, disinfektan, handsanitizer, thermo gun, termasuk GeNose," ujar dia.

Baca juga: Marten Losong, Pensiunan Kepsek SD yang Hibahkan Tanah untuk Puskesmas, Patahkan Anggapan Orang Miskin Tak Boleh Sakit

Guru dengan penyakit penyerta tak diizinkan mengajar

Aturan lain dari pembelajaran tatap muka ini ialah guru dengan penyakit penyerta diminta untuk tidak mengajar secara langsung.

"Guru tidak boleh untuk mengajar tatap muka dulu selama pandemi, kalau guru itu memiliki penyakit penyerta," kata Sekretaris Disdikbud Kota Serang Sarnata.

Alasannya, guru berkomorbid rentan terinfeksi Covid-19.

Sebagai bentuk persiapan, Dinas Kesehatan Serang juga melakukan vaksinasi pada guru-guru.

"Semua guru negeri dan swasta mengikuti program vaksinasi, guru menjadi prioritas sebanyak 7.000 an," ujar Sarnata.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com