Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

227 Pegawai Honorer Diangkat Menjadi P3K, Ada yang Sujud Syukur hingga Melompat Kegirangan

Kompas.com - 22/03/2021, 21:09 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Sebanyak 227 orang yang selama ini bekerja sebagai tenaga harian lepas akhirnya diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (P3K).

Acara pengangkatan itu digelar di halaman Gedung Pemkab Gresik, Senin (22/3/2021).

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Gresik Nadlif mengatakan, pengangkatan ini merujuk pada Surat Keputusan (SK) P3K formasi tahap I tahun 2019.

Ratusan orang yang diangkat itu terdiri dari 167 tenaga pendidik, 26 tenaga kesehatan, dan sisanya penyuluh pertanian.

"Mereka semuanya sudah mengabdi sejak lama dan puluhan tahun. Bahkan yang tertua Suwiji itu sudah berumur 56 tahun, dia adalah penyuluh pertanian. Jadi kontrak kerjanya hanya dua tahun," ujar Nadlif saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Pedagang, Wakil Walkot Surabaya: Jangan Takut Vaksin supaya Pasar Kembali Ramai

Nadlif menjelaskan, mereka yang diangkat menjadi P3K mendapat gaji setara calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan ada kenaikan secara periodik.

Berbagai ekspresi lantas ditunjukkan para pekerja honorer, setelah diumumkan menjadi P3K.

Ada yang langsung sujud syukur di halaman Gedung Pemkab Gresik saat diumumkan, ada yang berdoa, hingga ada pula yang melompat kegirangan.

Salah satunya adalah Suwiji (56), meski dirinya akan merasakan sebagai P3K dalam tempo dua tahun saja.

"Mulai masuk Dinas Pertanian tahun 2009, SK ini yang kami tunggu-tunggu. Tentu sangat-sangat senang mas," ucap Suwiji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com