Dari Lumbis Hulu, pesawat akan mendarat di Kabupaten Malinau. Di sini, perlengkapan kesehatan lebih memadai. Kalau ingin lebih lengkap, bisa menyambung penerbangan ke kota Tarakan.
Bandara Lumbis merupakan bandara yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat di zaman dulu, untuk kebutuhan misionaris.
Baca juga: Warga Kalbar Divonis Hukuman Mati di Malaysia karena Edarkan Narkoba
Pesawat jenis Pilatus terakhir kali mendarat di bandara Lumbis Hulu pada 2014.
Setelah itu, tidak ada lagi pesawat yang singgah atau misi kemanusiaan dari para missionaris ke wilayah ini.
"Sebenarnya kalau bandara aktif, ongkos bisa lebih murah. Kalau pakai perahu kita habiskan Rp 8 juta, kalau pesawat Pilatus paling sekitar Rp 350.000 saja," katanya.
Baca juga: Buntut 69 Deportan Positif Covid-19, Pemprov Kalbar Bentuk Satgas di Perbatasan
Namun lagi lagi, keinginan tersebut masih sebatas angan. Masih sekadar mimpi, karena yang ada, kecamatan Lumbis Hulu masih beranggapan ‘si miskin tak boleh sakit’.
"Kita sementara proses tanah hibah dari Pak Marten. Impian beliau mewakili kami semua di perbatasan RI – Malaysia ini," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.