Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjual Ayam Geprek di Sleman Bertahan Kala Harga Cabai Melonjak

Kompas.com - 22/03/2021, 17:38 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Cabai menjadi salah satu bahan yang penting untuk ayam geprek.

Harga cabai yang saat ini melambung tinggi membuat penjual ayam geprek harus memutar otak demi tetap menjaga rasa pedas.

Salah satu penjual ayam geprek legendaris di Yogyakarta, Ruminah (60) mengatakan harga cabai memang saat ini sedang tinggi.

"Harganya baru tinggi, hari ini sudah turun Rp 105.000. Kalau kemarin ya hampir mencapai Rp 120.000," ujar pemilik ayam geprek Bu Rum, Ruminah saat dihubungi, Kompas.com, Senin (22/03/2021).

Baca juga: Meroketnya Harga Cabai: Janji Pemerintah dan Masalah Klasik Menahun

Ruminah menyampaikan selama berjualan ayam geprek baru kali ini merasakan harga cabai yang naik cukup lama.

Menurutnya, harga cabai mulai naik sejak awal 2021.

"Yang parah itu sekarang ini, kalau tidak salah mulai Januari cabai naik terus sampai Rp 120.000. Kalau pas murah ya hanya Rp 10.000, Rp 20.000," ungkapnya.

Ilustrasi ayam geprek tanpa nasi.SHUTTERSTOCK/ Artiroz Ilustrasi ayam geprek tanpa nasi.

Diakuinya harga cabai yang tinggi berdampak pada bertambahnya pengeluaran.

Sebab, uang yang seharusnya bisa untuk membeli bahan lainnya harus digunakan untuk membeli cabai.

"Harusnya bisa buat beli bahan lainnya jadi hanya untuk (beli) cabai, ya sekarang misalnya beli cabai 2 kilogram saja harganya sudah berapa," tuturnya.

Baca juga: Harga Cabai Tinggi, Petani Rela Jaga Kebun sampai Malam

Meski harga cabai cukup tinggi namun Ruminah tidak menurunkan kualitas rasa pedas ayam gepreknya.

Kualitas rasa pedas dipertahankan agar tidak mengecewakan pelanggannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com