YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Cabai menjadi salah satu bahan yang penting untuk ayam geprek.
Harga cabai yang saat ini melambung tinggi membuat penjual ayam geprek harus memutar otak demi tetap menjaga rasa pedas.
Salah satu penjual ayam geprek legendaris di Yogyakarta, Ruminah (60) mengatakan harga cabai memang saat ini sedang tinggi.
"Harganya baru tinggi, hari ini sudah turun Rp 105.000. Kalau kemarin ya hampir mencapai Rp 120.000," ujar pemilik ayam geprek Bu Rum, Ruminah saat dihubungi, Kompas.com, Senin (22/03/2021).
Baca juga: Meroketnya Harga Cabai: Janji Pemerintah dan Masalah Klasik Menahun
Ruminah menyampaikan selama berjualan ayam geprek baru kali ini merasakan harga cabai yang naik cukup lama.
Menurutnya, harga cabai mulai naik sejak awal 2021.
"Yang parah itu sekarang ini, kalau tidak salah mulai Januari cabai naik terus sampai Rp 120.000. Kalau pas murah ya hanya Rp 10.000, Rp 20.000," ungkapnya.
Diakuinya harga cabai yang tinggi berdampak pada bertambahnya pengeluaran.
Sebab, uang yang seharusnya bisa untuk membeli bahan lainnya harus digunakan untuk membeli cabai.
"Harusnya bisa buat beli bahan lainnya jadi hanya untuk (beli) cabai, ya sekarang misalnya beli cabai 2 kilogram saja harganya sudah berapa," tuturnya.
Baca juga: Harga Cabai Tinggi, Petani Rela Jaga Kebun sampai Malam
Meski harga cabai cukup tinggi namun Ruminah tidak menurunkan kualitas rasa pedas ayam gepreknya.
Kualitas rasa pedas dipertahankan agar tidak mengecewakan pelanggannya.