SURABAYA, KOMPAS.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyebut vaksin merek AstraZeneca suci dan halal untuk digunakan.
Lembaga Bahtsul Masail, organisasi di bawah struktur PWNU Jawa Timur beberapa saat lalu telah melakukan kajian ilmiah tentang merek vaksin tersebut.
Baca juga: Lupa Pakai Masker Saat Berkendara, 2 Turis Asing di Bali Didenda Rp 1 Juta
"Hasil kajian vaksin AstraZeneca suci dan halal, kendatipun terdapat unsur babi pada proses pembuatannya," kata Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar saat dikonfirmasi, Senin (22/3/2021).
Unsur babi pada proses pembuatan vaksin AstraZeneca sudah mengalami peralihan wujud. Dalam hukum Islam, kata Marzuki, peralihan wujud najis menjadi suci disebut dengan istihalah.
"Istihalah itu artinya beralih wujud. Barang najis itu kalau sudah beralih wujud maka tidak menjadi najis, tidak menjadi haram lagi," terangnya.
Dia mencontohkan, pupuk yang terbuat dari kotoran sapi, kambing, atau ayam, untuk menyuburkan tanamam ketela atau singkong.
"Ketela atau singkongnya halal dimakan meski ada unsur kotoran binatang yang sudah diurai secara alamiah. Ini namamya istihalah," jelasnya.
Baca juga: Kiat Perajin Manik-manik di Jombang Bertahan Selama Pandemi Covid-19...
PWNU Jawa Timur akan menggelar vaksinasi kepada puluhan pengurus pada Selasa (23/3/2021).
Mereka akan menggunakan vaksin merek AstraZeneca.