SALATIGA, KOMPAS.com - Era kaset pita sempat diprediksi akan habis seiring era digital.
Namun siapa sangka, saat ini kaset pita malah diburu kolektor dan harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Salah satu yang masih bertahan berjualan kaset pita adalah Wahyu Widodo alias Dodo Pae, warga Jalan Seruni, Sidorejo, Kota Salatiga. Jawa Tengah.
Baca juga: Plantea Barcode Scanner, Aplikasi Pengenal Tanaman Karya Guru SMA Negeri 2 Salatiga
Penjualan kaset pitanya sudah hampir ke seluruh wilayah Indonesia dengan model paket.
"Sempat juga ada tawaran pembelian dari Turki, Spanyol, Malaysia, dan Inggris. Tapi karena ongkos kirim yang mahal, mereka mengurungkan niat membeli melalui paket dan akan datang langsung saat ke Indonesia," jelasnya saat ditemui, Senin (22/3/2021) di rumahnya.
Dodo Pae mulai berjualan kaset sejak 2007, tapi bisnis ini baru mulai dijalaninya secara serius sejak tiga tahun lalu.
Kini, hanya dengan usaha berjualan kaset dia bisa menghidupi keluarganya.
Baca juga: Lou Ottens, Penemu Pita Kaset Meninggal Dunia
Dikatakan, kaset yang laku dicari adalah penyanyi rock era 1990-an, seperti Nike Ardilla dan Iwan Fals.
"Kalau harga kaset kisaran Rp 10.000 hingga Rp 1 juta. Kaset termahal yang pernah saya jual adalah Johny Alexander dengan album Sengketa Keraton Demak," kata Dodo.
Saat pandemi virus corona merebak, Dodo Pae juga merasakan penurunan permintaan dari pelanggannya.
Namun, dia optimistis bisnis jual beli kaset pita akan tetap bertahan.
"Kalau selama pandemi ini memang agak turun. Tapi pembeli kebanyakan malah anak muda yang aktif bermedia sosial dan juga murid sekolah musik yang membutuhkan sound natural," ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, ada sekitar 1.000 kaset di rumahnya. Ada yang dijual per paket dan satuan.
"Kalau yang paket itu biasanya dari album pertama hingga album terakhir artis. Mahal tidaknya tergantung kondisi kaset, dari keadaan pitanya bergelombang atau tidak, covernya sobek, ada coretan dan kemulusannya," kata Dodo.
Mengenai koleksinya, Dodo menyampaikan yang tertua adalah kaset pita bajakan dari piringan hitam.
"Keluaran tahun 1970-an, kita serasa mendengarkan alunan piringan hitam tapi dari kaset pita sehingga suaranya sangat jernih," paparnya.
Baca juga: Pemuda Ini Sebulan Raup Omzet Belasan Juta dari Jualan Baju Bekas
Dia mengakui tantangan utama menjual kaset pita adalah era digital yang menawarkan kemudahan teknologi.
"Sekarang memang eranya musik melalui CD atau flashdisk, tapi buktinya penggemar kaset pita juga masih banyak," jelas Dodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.