SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Wasis Dewanto mengatakan, baru 74 persen sekolah yang sudah siap menerapkan pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 mendatang.
Disebutkan Wasisi, ada sebanyak 253 SD dan 79 SMP yang ada di Kota Serang. Seluruhnya sudah mengisi daftar periksa kesehatan tatap muka yang disediakan oleh Kemendikbud.
"Hasilnya tingkat kesiapan sekolah yang sudah memenuhi syarat belajar tatap muka baru 74 persen, kita masih punya pekerjaan rumah 26 persen lagi yang belum siap protokol kesehatannya," kata Wasis. Senin (22/3/2021).
Baca juga: 58 Sekolah di Kota Blitar Mulai Uji Coba Belajar Tatap Muka
Dijelaskan Wasis, dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) di diperbolehkan untuk penanganan Covid-19 sesuai dengan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 tahun 2020.
"BOS boleh dipake untuk beli pendukung penanganan Covid-19, pengadaan masker, disinfektan, handsanitizer, thermo gun, termasuk GeNose," ujar Wasis.
Jika Juli nanti sekolah menerapkan belajar tatap muka, pihak sekolah memberikan ruang kepada orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya belajar di sekolah.
Sebelum dimulai, nantinya pihak sekolah akan memberikan surat pernyataan kesediaan belajar tatap muka kepada orangtua murid
"Orang tua menjadi penentu, orang tua yang gak mau, gak boleh dipaksa, yang gak mau bisa tetap belajar dari rumah secara daring atau luring. Kita fleksibel," kata Wasis.
Baca juga: Gelar Sekolah Tatap Muka, Sri Sultan HB X: Kemungkinan Dimulai dari SMA
Sekertaris Dindikbud Kota Serang Sarnata menambahkan, guru yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid tidak diperkenankan mengajar.
Menurutnya, guru yang memiliki penyakit penyerta sangat rentan terinfeksi virus Corona.
"Guru tidak boleh untuk mengajar tatap muka dulu selama pandemi, kalau guru itu memiliki penyakit penyerta," kata Sarnata.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Serang sedang melakukan vaksinasi kepada guru ASN dan non ASN sebagai persiapan belajar tatap muka.
"Semua guru negeri dan swasta mengikuti program vaksinasi, guru menjadi prioritas sebanyak 7.000 an," ujar Sarnata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.