Tim Forensik RSUD Djasamen Saragih, dr Reinhard Hutahaean menjelaskan bahwa ditemukan tanda kekerasan akibat benda tumpul pada bagian kepala.
Rongga tengkorak FCS pun mengalami pendarahan hingga membuatnya tewas.
"Kita menemukan pendarahan dan retak di kepala dengan bentuk linier atau garis," kata Hutahaean diwawancarai sejumlah wartawan di ruang forensik.
"Perkiraan kematian korban cenderung dibawah 12 jam," lanjutnya.
Baca juga: Penantian Keluarga Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh, Ingin Kembali Bawa Asep Pulang ke Lampung
Humas Polres Pematangsiantar Iptu Rusdi Ahya mengatakan, pada malam sebelumnya polisi mengejar FCS dari Jalan Bola Kaki sampai ke arah Jalan Ricardo Siahaan tepatnya di jembatan Merah, Sabtu sekitar pukul 00.30 WIB.
"Pada saat dikejar pelaku yang mengendarai Honda Scoopy merah menabrak sisi jembatan lalu pelaku terjatuh dan berlari melompat ke sungai Bah Bolon," kata Rusdi melalui keterangan tertulis.
Polisi bersama warga mencari FCS namun tak berhasil menemukan.
FCS ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB pagi dalam keadaan telentang di atas batu di aliran sungai Bah Bolon.
Lokasinya berada sekitar 2 km dari lokasi korban melarikan diri di Jembatan Merah, Jalan Ricardo Siahaan.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pematangsiantar, Teguh Pribadi | Editor : Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.