Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Tapanuli Selatan, Sebelumnya Terlihat Banyak

Kompas.com - 21/03/2021, 16:00 WIB
Oryza Pasaribu,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com- Seekor lumba-lumba ditemukan warga dalam kondisi mati terdampar di Pantai Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Jumat (19/3/2021) siang.

Kepala Desa Muara Upu Husnul Amir Harahap mengatakan, saat ditemukan kondisi mamalia laut ini sudah dalam keadaan mati di pinggir pantai.

Husnul menduga, kematian lumba-lumba tersebut akibat hendak memakan ikan-ikan kecil dan berada terlalu dekat dengan pinggir pantai.

Baca juga: Warga dan Petugas Damkar Evakuasi Lumba-lumba Penuh Luka Terdampar di Muara Luwu Sulsel

Sehingga, terbawa arus ombak ke pinggir pantai dan tidak bisa kembali ke tengah.

"Perkiraan saya karena terbawa ombak hingga ke pinggir pantai, dan tidak bisa kembali lagi. Biasanya lumba-lumba ini hendak memakan ikan-ikan kecil dan mengejarnya," ujar Husnul lewat pesan singkatnya kepada Kompas.com, Minggu (21/3/2021).

Baca juga: Kronologi Lumba-lumba Ditemukan Mati di Pantai Tapanuli Selatan, Saksi Mata: Sebelumnya Ada Ribuan Ekor di Pinggir Pantai

Sempat ada penampakan banyak lumba-lumba

Sebelum lumba-lumba yang mati itu ditemukan, Jumat (19/3/2021) pukul 11.00 WIB, Husnul sempat menyaksikan banyak lumba-lumba berada dekat pantai.

Kondisinya, ada yang di bagian tengah dan pinggir laut.

Seekor lumba-lumba ditemukan dalam kondisi mati dan terdampar di pinggir pantai Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (19/3/2021). Sebelum penemuan tersebut, warga sempat melihat gerombolan ribuan lumba-lumba berada di tengah dan pinggir pantai.DOK. AMIR HUSNUL HARAHAP Seekor lumba-lumba ditemukan dalam kondisi mati dan terdampar di pinggir pantai Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (19/3/2021). Sebelum penemuan tersebut, warga sempat melihat gerombolan ribuan lumba-lumba berada di tengah dan pinggir pantai.

Husnul mengatakan, pemandangan tersebut sangat langka dan jarang terjadi karena hampir semua pandangan di sekitar pantai dipenuhi dengan lumba-lumba.

"Kalau penampakan lumba-lumba sebanyak yang kemarin itu sangat jarang terjadi. Jumlahnya mungkin ribuan, karena banyak sekali kelihatan di pinggir sampai ke tengah," kata Husnul.

Baca juga: Lumba-lumba Seberat 3 Kuintal Mati di Pantai Gunungkidul, Begini Kondisinya

Husnul menjelaskan, dia dan masyarakat lainnya sering menyaksikan lumba-lumba ketika sedang mencari ikan di laut.

"Kalau sebanyak kemarin, baru kali ini. Dan biasanya sering jumpa di tengah laut. Dan jarang sampai ke pinggir laut," ungkap Husnul.

Warga jadi susah mencari ikan

Husnul menjelaskan, banyaknya gerombolan lumba-lumba tersebut, juga menjadi kendala bagi warga yang sehari-hari menggantungkan hidupnya di laut.

Karena, warga jadi kesulitan untuk mencari ikan. Dan hasil tangkapan pasti sedikit.

"Memang korbannya juga nelayan, karena jadi susah mendapatkan ikan," ucap Husnul.

Baca juga: Video Viral Lumba-lumba di Perairan Pulau Pramuka, Ini Kata Dinas LH

Bangkai Lumba-lumba tertimbun sendiri

Husnul mengatakan, bangkai Lumba-lumba tersebut ditaksir berukuran panjang sekitar satu meter dan beratnya sekitar 25-30 kilogram.

Husnul tidak mengetahui jenisnya secara pasti, tapi bentuknya tidak besar dan berwarna putih kehitaman.

"Biasanya ada yg warna putih keabu-abuan, yang ditemukan kemarin warna putih kehitam-hitaman," sebut Husnul.

Ia mengaku, bangkai lumba-lumba tersebut tidak ditanam, tapi tertimbun dengan sendirinya ke dalam pasir.

"Tidak ditanam, tertimbun sendiri," aku Husnul.

Baca juga: Lumba-lumba yang Mulutnya Terlilit Benang Plastik Terdampar di Pantai Sulbar

Husnul menyebut, Desa Muara Upu adalah satu-satunya desa di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan yang berada di Pesisir Pantai Barat Sumatera Utara.

Desa itu, memiliki garis pantai sepanjang lebih kurang 19 kilometer.

Selain keindahan pemandangan dan lautnya, pantai di Desa Muara Upu juga dikenal sebagai tempat bertelurnya banyak jenis penyu. Salah satunya, jenis Penyu Belimbing yang dikenal langka.

Baca juga: Viral Video Lumba-lumba Menggelepar di Pinggir Pantai Bali

Namun sayangnya, keindahan alam yang bisa menjadi potensi wisata di desa tersebut, tidak didukung dengan infrastruktur yang baik.

"Akses jalan ke desa kami sangat rusak parah, begitu juga dengan PLN (listrik) sampai saat ini belum ada. Hanya PLTS saja, dan itu pun sudah tidak bisa digunakan lagi." Keluh Husnul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com