Umumnya sie itek hadir dalam dua varian yakni masak meurah dan masak puteh.
Masak merah menggunakan bahan cabai merah. Sedangkan masak puteh mirip opor di Jawa berwarna pucat dan tidak pedas.
Rasa si itek berlumur kuah kari kental. Rasa gurih bukan hanya muncul dari cara masak yang slow braising sehingga santan tereduksi.
Tapi rasa gurih juga muncul dari penggunaan kelapa gongseng atau kelapa parut yang disangrai lalu ditumbuk sampai keluar minyaknya. Total ada 12-20 jenis rempah yang digunakan.
Aroma yang paling menonjol dihasilkan daun temurai atau daun kari atau salam koja. Serta daun pandan yang digunakan untuk mengikat setiap potongan bebek yang dimasak.
Rasa harum yang dipakai adalah ketumbar dan jintan serta jira ikan (fennel, adam manis). Jira ikan biasanya diguna untuk memasak ikan agar menghilangkan aroma amis atau anyir.
Baca juga: 80 Persen Fisik Pasien RSJ Mirip dengan Asep, Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh
Karee kameng banyak ditemukan di kedai di Aceh dengan kuali atau wajan besar yang selalu dipanaskan.
Tak hanya dimakan dengan nasi putih, karee kambing cocok dimakan dengan roti jala khas Aceh. Aroma karinya juga cukup kuat. Kari kambing disajikan dengan acar mentimun dan nanas.
Termasuk cocok dipadu dengan asam udeung yakni sambal udang yang rasanya sangat lezat.
Bahan utamanya adalah daging ikan tongkol yang direbus atau dikeringkan dengan cara disalai. Ikan kering tersebut keras seperti kayu dan disebut ikan kayu.
Di Aceh, keumamah dan ikan kayu disayat tipis-tipsi dan dilembabkan kembali dengan merendamnya di dalam air panas sebelum dimasak dengan bumbu gulai bersantan tebal yang kayak rempah.
Keumamah memiliki rasa asam dari asam sunti serta pedas dari cabai rawit, cabai merah, dan cabai hijau.
Untuk membuat lebih mengenyangkan keumamah sering diisi degan kentang, kacang panjang, atau sayur mayur seperti jantung pisang atau terung telunjuk.
Baca juga: 80 Persen Ciri Fisik Polisi Korban Tsunami Aceh Identik