PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Terduga pelaku kasus pencurian FCS (33) ditemukan tewas di aliran sungai Bah Bolon dalam kondisi terlentang tanpa busana di atas bebatuan, Sabtu (20/3/2021) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Sebelum jenazah ditemukan, FCS yang mengendarai sepeda motor terlibat kejar kejaran dengan polisi yang mengendarai mobil, dari Jalan Bola Kaki sampai ke arah Jalan Ricardo Siahaan tepatnya di jembatan Merah, Sabtu sekitar pukul 00.30 WIB.
"Pada saat dikejar pelaku yang mengendarai Honda Scoopy merah menabrak sisi jembatan lalu pelaku terjatuh dan berlari melompat ke sungai Bah Bolon," kata Humas Polres Pematangsiantar, Iptu Rusdi Ahya melalui keterangan tertulis.
"Kemudian polisi dan warga sekitar mencari namun pelaku tidak dapat," katanya menambahkan.
Baca juga: Kami Minta Keadilan, Suami Ditembak di Hadapan Saya dan Anak, Dia Tidak Melawan...
Ia menerangkan, terduga pelaku terlibat kasus pencurian sepeda motor di Jalan Melanthon Siregar, Kelurahan Marihat Jaya Kota Pematangsiantar, Jumat 15 Maret 2021 malam pukul 12.50 WIB
Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB pagi dengan posisi telentang di atas batu di aliran sungai Bah Bolon, kurang lebih 2 KM dari lokasi korban melarikan diri dari Jembatan Merah di Jalan Ricardo Siahaan.
Setelah dievakuasi dari sungai, korban langsung dibawa ke ruang instalasi jenazah Forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk diotopsi.
Baca juga: Polisi Tembak Teman Kencan Dinilai Coreng Citra Polri, Polda Sumbar: Izin Pegang Senpi Diperketat
Ayah FCS, M, merasa kematian anak sulungnya itu janggal. Ia menduga anaknya dibunuh pada saat kejadian.
Mantan anggota DPRD Kota Pematangsiantar ini berencana membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Aku curiga kalau anak saya ini dibunuh, kalau tenggelam badannya akan bengkak di air selama 10 jam. Tapi ini tidak, darahnya masih segar," kata M, mantan anggota DPRD Pematangsiantar ini, ditemui di komplek gedung Forensik, Jalan Vihara, Sabtu sore.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.