Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kelurahan di Kota Bima Banjir, Ratusan Rumah Terdampak

Kompas.com - 21/03/2021, 05:54 WIB
Syarifudin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Hujan lebat yang terjadi selama berjam-jam di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (20/3/2021), menyebabkan banjir di sejumlah titik.

Ratusan rumah warga terdampak banjir.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tercatat ada 4 wilayah di Kota Bima yang terendam banjir, yaitu Kelurahan Rontu, Panggi, Oi Fo'o dan Sambinae

"Banjir menerjang 4 kelurahan. Kondisi hujan lebat yang terjadi hari ini sejak siang hingga sore menyebabkan sungai meluap dan merendam permukiman. Dari laporan yang kita terima, ada ratusan rumah yang terendam," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kota Bima Najamudin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Terima Hibah Lahan 10 Hektare dari Pemkot Bima, Kemenag Akan Bangun IAIN

Dari empat wilayah tersebut, Kelurahan Sambinae yang terparah, karena terdapat hampir 100 rumah warga yang kebanjiran.

Sementara di Kelurahan Panggi sebanyak 60 rumah terendam.

Kemudian di Kelurahan Oi Fo'o, puluhan rumah juga kebanjiran dan beberapa kepala keluraga (KK) harus mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat.

"Banjir juga merendam perumahan BTN di Kelurahan Rontu," tutur Najamudin.

Baca juga: Viral, Video Istri Wali Kota Bima dan Sejumlah Wanita Abaikan Prokes Saat Berjoget di Pesta Ultah

Ia menyebutkan, 4 kelurahan yang tergenang banjir dengan ketinggian permukan air bervariasi, mulai dari 40 sampai 50 sentimeter.

Imbasnya, peralatan rumah warga terendam dan aktivitas warga pun sempat terhenti.

"Tapi alhamdulillah tidak ada kerusakan yang siginifikan, korban jiwa juga nihil," kata dia.

Najamudian menyebutkan, sejak terjadi banjir, pihaknya bersama tim reaksi cepat (TRC) yang dibantu polisi dan TNI telah melakukan upaya penanganan.

Tim gabungan juga saat ini masih terus melakukan pemantauan di daerah terdampak banjir.

"Upaya yang telah dilakukan setelah mendapatkan laporan tim TRC, kami langsung menuju ke titik banjir, mengambil data dan dokumentasi serta membantu warga yang terdampak," ujar dia.

Ia mengatakan, saat ini genangan air di permukiman warga sudah surut total.

Warga mulai membersihkan rumah mereka masing-masing.

"Banjir berangsur surut menjelang malam dan warga mulai membersihkan rumah mereka. Untuk logistik bagi korban terdampak banjir ini telah disiapkan. Insya Allah besok proses penanganan kedaruratan tersebut akan dilakukan," ucap dia.

Najamudian mengatakan, banjir di Kota Bima itu disebabkan karena kawasan hutan di bagian timur kabupaten Bima telah gundul akibat dibuka untuk ditanami jagung.

"Hutan gundul, sehingga begitu hujan deras, tak ada penyangga air dan mengakibatkan banjir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com