(“Jika kamu hendak menanam daun ‘obatku’ yang berguna buat warga masyarakat, ikutilah jalannya rigen ini nantinya jatuh di mana. Itulah tempat di mana akan muncul tanaman daun ‘obatku’ yang baik”)
Baca juga: Rayakan 17 Agustus, Mapala UI Kibarkan Merah Putih di Goa Grubug dan Tebing Sumbing
Idig atau rigen yang dilemparkan oleh Sunan Kudus jatuh di Lamuk. Sebagian tanahnya amblas, melesak, dan membentuk cekungan, yang dalam bahasa Jawa disebut “legok.”
Wilayah yang secara topografis cekung inilah sekarang disebut Dusun Lamuk Legok.
Dari sanalah nantinya tembakau srinthil muncul sebagai hasil dari perpaduan pengetahuan lokal dan olah budidaya masyarakat petani plus kondisi alam di sana yang spesifik.
Baca juga: Cara Membuat dan Menggunakan Pestisida Organik dari Tembakau
Masyarakat menyebut srinthil dengan istilah mbakau pulung karena harga yang sangat fantastis.
Pulung artinya adalah beroleh bahagia (anugerah, hadiah, pangkat dan sebagainya) atau laksana kejatuhan bintang.
Tembakau jenis ini juga tidak bisa diciptakan sebagai buah rekayasa olah budidaya keahlian dan pengetahuan masyarakat petani.
Srinthil benar-benar sepenuhnya anugrah alam dan Tuhan.
Baca juga: Cerita Eli, Anak Petani Tembakau Asal Jember yang Berhasil Jadi Dokter
Dia tidak selalu muncul setiap musim panen di tiap tahunnya, juga tidak semua lokasi areal perkebunan tembakau di Temanggung bisa menghasilkan srinthil.
Secara kuantitas, jumlah srinthil nisbi tidaklah banyak. Dalam 10 kg tembakau rata-rata hanya terdapat kurang-lebih 1 kg.
Karena itulah tiap tiba masa mbakon yaitu istilah lokal untuk menyebut musim panen tembakau, wajar petani di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro itu selalu berharap sebagian tembakau hasil panenannya muncul dan menjadi kualitas srinthil.
Seandainya harapan itu terkabul jelas adalah ketiban pulung.
Baca juga: Tinggal di Dekat Pabrik Tembakau, Jumenah: Cucu Saya Sulit Bernapas, Tidak Lagi Bisa Berjalan...
Kandungan nikotin di dalamnya srinthil sangat tinggi. Namun srinthil tidak untuk dikonsumsi langsung.
Srinthil dikenal memiliki peranan sebagai pembentuk rasa dan pemberi aroma bagi tembakau lainnya.
Masyarakat setempat menyebutnya “tembakau lauk.”
Dengan komposisi dan perbandingan 1 kg srinthil sebagai pembentuk rasa dan pemberi aroma bagi 100 kg tembakau-tembakau lainnya yang disebut dengan “tembakau nasi.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.