Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Busuk Masih Tercium, Warga Geruduk Pabrik Pengolahan Limbah di Bogor

Kompas.com - 20/03/2021, 20:16 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bau busuk menyerupai bangkai dan gas masih tercium oleh warga Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, dan sekitarnya.

Ketua RT 01 Desa Nambo, Asep, menyebut bau menyengat ini sangat mengganggu kegiatan warga.

Tak sedikit warga yang merasakan mual, sakit kepala, hingga sesak napas gara-gara menghirup bau yang berasal dari pabrik pengolahan limbah PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).

Asep mengatakan, bau tak sedap ini tidak hanya tercium di Kecamatan Klapanunggal saja, tetapi juga di lima kecamatan lainnya.

"Dampaknya ada yang muntah-muntah dan ada yang pingsan tadi malam hingga dilarikan ke rumah sakit,” ungkap Asep.

Para warga kemudian bergerak. Mereka mengadakan unjuk rasa di PT PPLI.

Baca juga: Manajemen Pabrik Limbah Bogor Minta Maaf Timbulkan Bau Busuk hingga Menyebar ke 5 Kecamatan

Menuntut agar bau cepat hilang

Ilustrasi demokrasiFREEPIK/vectorjuice Ilustrasi demokrasi

Sabtu (20/3/2021), terlihat ratusan warga menggeruduk pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Narogong, Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Aksi ini merupakan yang kedua kali diadakan.

Sebelumnya, warga mendatangi PT PPLI pada Jumat (19/3/2021) malam.

Para warga yang terdampak oleh bau busuk tersebut menuntut perusahaan agar segera mengatasi permasalahan ini.

“Jadi tuntutan kita dari lima kecamatan yang ikut demo hari ini ya supaya baunya cepat hilang aja gitu," jelas Asep.

Mengenai teknisnya, Asep dan warga memasrahkan kepada PT PPLI.

"Harapan kami bagaimana caranya bau ini hilang. Masalah caranya, sistemnya itu urusan merekalah," sambunya.

Baca juga: Bau Gas Menyengat di Bogor, Warga Pusing, Saling Curiga hingga Mengungsi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com