Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Munculnya Sumber Air Asin yang Bisa Terbakar di Karanganyar, Warga Percaya Sembuhkan Penyakit

Kompas.com - 20/03/2021, 19:50 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Kemunculan sumber air di Dukuh RT 006, RW 001, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah membuat warga bertanya-tanya.

Sebab sumber air itu bisa terbakar ketika disulut api.

Airnya pun terasa asin seperti air laut.

Baca juga: Sumber Air di Karanganyar Rasanya Asin dan Bisa Terbakar jika Disulut Api

Dipercaya sembuhkan penyakit

Sumber air keluar dari bekas sumur bor terbakar saat disulut api di Dukuh RT 006, RW 001, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (20/3/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Sumber air keluar dari bekas sumur bor terbakar saat disulut api di Dukuh RT 006, RW 001, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (20/3/2021).
Sumber air tersebut keluar dari bekas sumur bor di pekarangan rumah warga bernama Solihin (54).

Sejak sumber air itu muncul, banyak warga yang kemudian datang untuk menyaksikan.

Bahkan ada juga warga yang menggunakan air itu untuk menyembuhkan penyakit.

"Dulu banyak yang datang ke sini. Banyak warga yang ke sini ambil air untuk obat gatal. Ini bagus untuk obat gatal," kata Solihin, ditemui di rumahnya, Sabtu (20/3/2021).

Namun hal itu belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

Baca juga: Kondisi Polisi Korban Tsunami Sebelum Masuk RSJ: Linglung, Postur Tubuh Seperti Polisi, Tak Menganggu Orang

 

Ilustrasi airDavide Restivo/CC 2.0 Ilustrasi air
Berawal membuat sumur dalam

Solihin mengatakan awal kemunculan sumber air itu ialah saat dilakukan pengeboran pembuatan sumur dalam untuk kebutuhan air bersih pada September 2019.

Pengeboran dilakukan di dua tempat, salah satunya di pekarangan rumah Solihin yang digali sedalam 120 meter.

"Dulu ada bantuan pengeboran sumur dalam khususnya untuk air bersih. Kemarau, tidak kemarau di sini tidak ada air bersih untuk minum itu tidak ada," kata Solihin.

Dari pengeboran di dua titik itu, hanya di pekarangan Solihin yang berhasil mengeluarkan sumber air.

Baca juga: 80 Persen Ciri Fisik Polisi Korban Tsunami Aceh Identik


Air asin tidak bisa dimanfaatkan

Namun sayangnya air tersebut memiliki rasa asin sehingga tidak bisa dimanfaatkan warga untuk air bersih.

Mereka memilih menggunakan penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).

Sementara sumber air tersebut dibiarkan mengalir begitu saja.

"Kalau buat minum dan masak saya beli isi ulang," kata Solihin.

Baca juga: Duduk Perkara Bau Menyengat Tercium di Bogor hingga Buat Warga Mengungsi, Ini Penjelasan Kapolres

 

Ilustrasi apiShutterstock Ilustrasi api
Bisa terbakar, untuk memasak

Meski airnya tidak bisa dimanfaatkan, api yang keluar dari sumber air itu dipakai Solihin untuk memasak.

"Jadi malam hari anak muda di sini itu penasaran melihat dengan menyalakan korek api. Apinya menyambar ke lubang bekas sumur dan menyala. Air dari dalam sumur bor ini keluar dengan deras sampai sekarang," tutur dia.

Solihin lalu memasanginya dengan pipa sepanjang 60 cm.

"Ini dikasih besi-besi kalau pagi dan sore itu untuk memasak. Pagi masak nasi kalau sore masak air," kata Solihin.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com