Solihin mengatakan awal kemunculan sumber air itu ialah saat dilakukan pengeboran pembuatan sumur dalam untuk kebutuhan air bersih pada September 2019.
Pengeboran dilakukan di dua tempat, salah satunya di pekarangan rumah Solihin yang digali sedalam 120 meter.
"Dulu ada bantuan pengeboran sumur dalam khususnya untuk air bersih. Kemarau, tidak kemarau di sini tidak ada air bersih untuk minum itu tidak ada," kata Solihin.
Dari pengeboran di dua titik itu, hanya di pekarangan Solihin yang berhasil mengeluarkan sumber air.
Baca juga: 80 Persen Ciri Fisik Polisi Korban Tsunami Aceh Identik
Namun sayangnya air tersebut memiliki rasa asin sehingga tidak bisa dimanfaatkan warga untuk air bersih.
Mereka memilih menggunakan penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).
Sementara sumber air tersebut dibiarkan mengalir begitu saja.
"Kalau buat minum dan masak saya beli isi ulang," kata Solihin.
Baca juga: Duduk Perkara Bau Menyengat Tercium di Bogor hingga Buat Warga Mengungsi, Ini Penjelasan Kapolres