Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Ini Sebulan Raup Omzet Belasan Juta dari Jualan Baju Bekas

Kompas.com - 20/03/2021, 15:41 WIB
Aji YK Putra,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Di ruang kecil berukuran 3x2 meter, seorang pria muda nampak bersuara lantang menjajakan barang dagangannya.

Seperti halnya di pasar, pemuda ini satu demi satu mengambil baju dan jaket sembari menawarkan kepada pembeli, mulai dari ukuran sampai merk pakaian tersebut.

"Ini LD (lingkar dada) nya 35 ya bang, murah dijamin murah. Kondisinya like new ya bang, ayo bang langsung aja dipesan," kata pemuda bernama Hairul Akbar (26).

Hairul yang akrab disapa Abay ini sudah menjual pakaian bekas sejak 2019 lalu.

Awalnya, ia hanya bekerja di salah satu distro di Jakarta.

Setahun kemudian, Abay berhenti dan mencoba peruntungan menjual pakaian bekas.

Namun, siapa sangka usahanya itu mampu meraih omzet hingga belasan juta setiap bulan.

"Awalnya saya tidak ada yang mengajari cara dagangnya bagaimana, terus jenis-jenis apa saja baju dan jaket. Karena kalau pakaian bekas ini kan tergantung story dan merk untuk harganya,"kata Abay kepada Kompas.com, Sabtu (20/3/2021).

Baca juga: 340 UMKM Kuliner Khas Bandung Gelar Diskon 30 Persen hingga 31 Maret

Dalam setiap lembar pakaian maupun jaket bekas memiliki keunikan dan ciri khas sendiri.

Keunikan itu membuat harga pakaian bekas tersebut menjadi tinggi.

Abay bercerita pernah menjual satu jaket merk Chicago Bulls seharga Rp 5 juta kepada seorang warga Medan, Sumatera Utara.

Dalam hitungan detik, Jaket asal Amerika Latin  itu langsung terjual saat diposting Abay di akun Facebook miliknya.

"Itu jaket jenis vintage, karena beberapa kali NBA pernah selalu juara dan jaket itu juga edisi terbatas sehingga harganya cukup mahal," jelas Abay.

Tak hanya itu, Abay kini memiliki satu hodie merk Bape X DC  yang diproduksi pada 2007 di Jepang.

Hodie itu  pernah laku di forum jual beli Internasional seharga Rp 2.800 dolar AS.

"Pernah ditawar orang Malaysia Rp 5 juta. Tapi belum saya lepas (jual) karena masih mencari harga yang cocok," ujarnya.

Baca juga: Berawal dari Jilbab untuk Dipakai Sendiri, Rima Bangun Bisnis Beromset Rp 50 Juta Per Bulan

Menjadi seorang penjual baju bekas bermerek ibarat membeli 'kucing dalam karung'.

Dalam satu  bal, terkadang Abay harus benar-benar mendapatkan barang yang bermerek dan dapat dijual.

Namun, jika nasib sedang tidak bagus, tak jarang ia hanya mendapatkan jaket ataupun baju seadanya.

"Satu bal itu saya beli Rp 5 juta terkadang kalau nasib jelek enggak dapat barang bagus. Tapi kalau nasib bagus dapat barang branded, kualitas bagus di situlah keuntungannya," ujarnya.

Naluri Abay untuk mengetahui jenis dan merk barang branded sebetulnya telah terasah sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Ketika masih SMA, Abay selalu membeli pakaian bekas branded untuk dikoleksi.

"Waktu SMA itu saya jual beli barang yang begini juga. Makanya saya coba benar-benar geluti dan sekarang hasilnya alhamdulilah," kata pemuda kelahiran Kota Lubuk Linggau ini.

Untuk menjual jaket dan baju, Abay selalu live di akun Facebook pribadinya.

Hasilnya pun fantastis, dalam sehari ia bisa meraup penghasilan hingga Rp 4 juta.

"Kalau omzet sekitar belasan juta sebulan, saya kerja dibantu teman-teman dan adik. Baju yang dijual juga dalam keadaan bersih karena sudah dicuci dan digosok. Paling banyak pembeli itu berada di pulau Jawa, "ungkapnya.

Selain baju dan jaket, Abay pun kini sudah merambah ke penjualan sepatu second branded.

Seluruh barang yang ia tawarkan dalam kondisi layak pakai.

"Saya selalu jual online, pernah paling jaul pembeli saya dari Papua bahkan dari luar negeri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com