Senada dengan yang diungkapkan Aminin Widiastutik. Menurutnya, tetap mengajar saat menunggu antrian vaksin sebagai upaya untuk menghadirkan semangat kepada anak didiknya.
"Walaupun kondisinya daring, kami harus terus bersemangat. Karena semangat kami juga semangat anak-anak. Apapun kendalanya (menunggu antrian vaksin) tidak menjadi halangan," kata dia.
Bagi Widiastutik, anak didiknya adalah aset generasi bangsa. Sehingga, proses belajar mengejar yang menjadi haknya tidak boleh terhenti.
"Karena mereka aset negara yang luar biasa, yang nantinya akan menjadi penerus kami. Kondisi seperti ini tidak harus menjadi penghalang bagi mereka untuk belajar. Karena pelajaran bagi mereka lebih penting dari segalanya," kata dia.
Widiastutik sebenarnya sudah menyiapkan bahan ajar untuk siswanya. Namun dia memilih untuk tetap mendampingi siswanya belajar.
Baca juga: Sanur Disiapkan Jadi Zona Hijau Pariwisata, 35.000 Orang Bakal Divaksin dalam Sebulan
Menurutnya, anak usia SD masih harus terus didampingi untuk belajar.
"Sudah saya siapkan e-learning. Tapi, harus tetap didampingi oleh guru. Khawatir mereka ada pertanyaan," kata dia.
Ketika itu, Widiastutik sedang menunggu antrean nomor 102 untuk disuntik vaksin dosis yang kedua.
Widiastutik mengatakan, dirinya selalu berusaha untuk menjalin keakraban dengan siswanya.
Karena harus belajar daring, dirinya selalu bergiliran menelepon siswanya di luar jam sekolah. Hal itu dilakukannya untuk membangun ikatan emosional.
"Kadang kami juga komunikasi di luar sekolah. Sudah tidak membahas pelajaran lagi. Ngobrol santai saja untuk membangun motivasi. Biasanya telepon WhatsApp, kadang mereka minta video call," kata dia.
Orangtua siswa juga ditelepon setiap satu bulan sekali untuk menanyakan perkembangan karakter siswa.
"Setiap bulan sekali menelpon orangtua. Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di rumah," ujar dia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, Nur Widianto mengatakan, sampai sejauh ini sudah ada 4.310 guru di Kota Malang yang disuntik vaksin dosis pertama.
Sedangkan guru yang disuntik vaksin dosis kedua sudah ada 540 orang.
"Jumlah guru yang sudah divaksin dosis pertama, 4.310 orang dan yang sudah disuntik vaksin dosis kedua 540 orang dan masih berlangsung," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.