Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mala dan Widiastutik, Mengajar Daring Sambil Menunggu Antrean Vaksin Covid-19

Kompas.com - 19/03/2021, 20:37 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Senada dengan yang diungkapkan Aminin Widiastutik. Menurutnya, tetap mengajar saat menunggu antrian vaksin sebagai upaya untuk menghadirkan semangat kepada anak didiknya.

"Walaupun kondisinya daring, kami harus terus bersemangat. Karena semangat kami juga semangat anak-anak. Apapun kendalanya (menunggu antrian vaksin) tidak menjadi halangan," kata dia.

Bagi Widiastutik, anak didiknya adalah aset generasi bangsa. Sehingga, proses belajar mengejar yang menjadi haknya tidak boleh terhenti.

"Karena mereka aset negara yang luar biasa, yang nantinya akan menjadi penerus kami. Kondisi seperti ini tidak harus menjadi penghalang bagi mereka untuk belajar. Karena pelajaran bagi mereka lebih penting dari segalanya," kata dia.

Widiastutik sebenarnya sudah menyiapkan bahan ajar untuk siswanya. Namun dia memilih untuk tetap mendampingi siswanya belajar.

Baca juga: Sanur Disiapkan Jadi Zona Hijau Pariwisata, 35.000 Orang Bakal Divaksin dalam Sebulan

Menurutnya, anak usia SD masih harus terus didampingi untuk belajar.

"Sudah saya siapkan e-learning. Tapi, harus tetap didampingi oleh guru. Khawatir mereka ada pertanyaan," kata dia.

Ketika itu, Widiastutik sedang menunggu antrean nomor 102 untuk disuntik vaksin dosis yang kedua.

Widiastutik mengatakan, dirinya selalu berusaha untuk menjalin keakraban dengan siswanya.

Karena harus belajar daring, dirinya selalu bergiliran menelepon siswanya di luar jam sekolah. Hal itu dilakukannya untuk membangun ikatan emosional.

"Kadang kami juga komunikasi di luar sekolah. Sudah tidak membahas pelajaran lagi. Ngobrol santai saja untuk membangun motivasi. Biasanya telepon WhatsApp, kadang mereka minta video call," kata dia.

Orangtua siswa juga ditelepon setiap satu bulan sekali untuk menanyakan perkembangan karakter siswa.

"Setiap bulan sekali menelpon orangtua. Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di rumah," ujar dia.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, Nur Widianto mengatakan, sampai sejauh ini sudah ada 4.310 guru di Kota Malang yang disuntik vaksin dosis pertama.

Sedangkan guru yang disuntik vaksin dosis kedua sudah ada 540 orang.

"Jumlah guru yang sudah divaksin dosis pertama, 4.310 orang dan yang sudah disuntik vaksin dosis kedua 540 orang dan masih berlangsung," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com